REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada gol yang terjadi sepanjang laga antara timnas sepak bola Indonesia melawan Filipina. Laga antara kedua kesebelasan pada pertandingan keempat babak penyisihan Grup B Piala AFF 2018 di stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Ahad (25/11) berakhir dengan skor imbang 0-0.
Pelatih Bima Sakti Tukiman mempertahankan terapan bermain 4-2-3-1. Striker Alberto 'Beto' Goncalves masih andalan di lini serang bersama gelandang tengah Stefano Lilipaly. Gelandang sayap Riko Simanjuntak, bersama Andik vermansyah kembali mendapatkan jam main pertama.
Di kubu lawan, pelatih Even Goran Eriksson bermain dalam formasi 4-4-2. Ia mengandalkan duet striker James Younghusband dan Patrick Reichelt di lini serang.
Setelah bermain imbang di babak pertama, Indonesia sedikit bermain bertahan di awal babak kedua. Sampai menit ke-50, Indonesia bertahan dan mengandalkan serangan-serangan balik. Akan tetapi, Filipina pun buntu. Skor masih tetap 0-0 sampai menit ke-65.
Yel-yel pemompa semangat untuk para pemain Indonesia terus digemakan dari seluruh tribun penonton. Ada sekitar 15 ribu penonton yang datang ke stadion kali ini.
Di menit ke-70, Bima Sakti menyegarkan komposisi pemainnya. Gelandang sayap Irfan Jaya, masuk menggantikan Andik. Namun pergantian tersebut tetap tak membuat lini depan Garuda tajam.
Umpan-umpan dari segala lini ke sisi pertahanan FIlipina, kerap tak mampu dikonversi menjadi gol oleh para pemain serang tuan rumah. Pada menit ke-75, pelatih Eriksson merespons pergantian pemain dengan menarik satu strikernya. Kevin Ingreso menggantikan Jovin Bedic.
Tetap tak ada gol yang terjadi sampai pertandingan memasuki menit ke-80. Bima Sakti mencoba menukar Beto dengan pemain serang Dedik Setiawan. Eriksson juga melakukan pergantian pemain depannya, dengan menarik gelandang Stephan Schrock.
Di menit ke-88, gawang Indonesia terancam lewat sepakan keras gelandang Manuel Ott. Akan tetapi, kiper Andritany Ardhiyasa, di laga kali ini mapan menjaga gawangnya tak kebobolan. Papan skor tetap tanpa gol sampai menit ke-90.
Wasit memberikan tambahan waktu empat menit agar papan skor terisi. Namun tetap saja tak ada gol yang terjadi. Sampai pluit tanda pertandingan bubar, angka di papan skor tetap 0-0. Indonesia cuma mampu mengantarkan Riko Simanjuntak sebagai pemain terbaik di laga kali ini.
Usai pluit tanda bubar, teriakan 'Edy Out' pun bergema di seluruh tribun penonton. Sepanjang laga, seruan 'Edy Out' memang kerap menggema dari tribun selatan stadion. Di barisan penonton tersebut para ultras skuat Garuda menyanyikan yel-yel 'Revolusi PSSI'.
Dua yel-yel tersebut, selama gelaran Piala AFF tahun ini, memang menjadi nyanyian baru yang disuarakan para pendukung timnas Merah Putih saban menonton Garuda bermain di GBK Jakarta. Nyanyian tersebut menjadi selingan di sela-sela yel-yel pemompa semangat untuk kemenangan timnas Indonesia saat berlaga.
Hasil laga kali ini sekaligus memastikan Indonesia tak lolos fase grup.
Indonesia cuma mampu mengakhiri Piala AFF di tangga keempat klasemen final Grup B dengan nilai empat angka. Satu angka dari hasil imbang kali ini, dan tiga angka saat menang 3-1 dari Timur Leste. Dua laga lainnya, Indonesia kandas 0-1 dari Singapura, dan 2-4 dari Thailand. Rangkaian hasil tersebut, membuat Indonesia gagal ke babak semifinal.
Kegagalan di fase grup ini, menjadi catatan buruk keempat dalam kiprah skuat Garuda di Piala AFF. Hasil buruk serupa, pernah terjadi pada Piala AFF 2010, 2012, dan 2014.