Senin 26 Nov 2018 11:55 WIB

Dahnil Ajak Jaga Marwah Pemuda Muhammadiyah

Pemuda Muhammadiyah selama ini selalu merawat ta'awun atau semangat gotong royong.

Rep: Fernan Rahadi / Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: Fernan Rahadi / Republika
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta agar seluruh elemen Pemuda Muhammadiyah menjaga marwah organisasi ini, terutama menjelang datangnya tahun politik. Ia menegaskan, Pemuda Muhammadiyah telah memiliki etika politik yang cocok diterapkan menghadapi politik uang.

"Ada dua tipe Pemuda Muhammadiyah. Yang pertama saat ada calon kendidat ketua umum memberi uang, mereka terima tapi mereka tidak akan pilih yang memberi uang tersebut. Tipe kedua, mereka tidak menerima uang tersebut sekaligus tidak memilihnya," kata Dahnil saat menyampaikan laporan pertanggungjawabannya saat Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-XVII di Sportorium UMY, Senin (26/11).

Dahnil juga mengingatkan tiga senjata yang harus dimiliki seluruh elemen Pemuda Muhammadiyah. Yang pertama adalah tauhid murni, yang kedua ilmu yang tinggi, dan ketiga amal yang banyak.

(Baca: Muktamar Pemuda Muhammadiyah Sempat Diwarnai Keributan)

Hal itu merupakan inspirasi dari trilogi pahlawan sekaligus tokoh Islam HOS Cokroaminoto yang mengatakan seorang pemuda Islam harus punya tiga ciri yaolitu semurni-murninya tauhid, setinggi-tingginya ilmu pengetahuan, dan sepintar-pintarnya siasat.

Dalam kesempatan itu, Dahnil juga menyampaikan bahwa Pemuda Muhammadiyah selama ini selalu merawat ta'awun atau semangat gotong royong. Sehingga dalam usianya yang ke-106 tahun ini Muhammadiyah akan merayakan dan menggembirakan ta'awun sebagai marwah utama Muhammadiyah.

Di pengujung pidatonya, Dahnil juga berpamitan karena muktamar kali ini sekaligus menjadi pengujung pengabdiannya sebagai ketua umum Pemuda Muhammadiyah. Ia pun bercerita bagaimana ia melalui masa kecil yang sulit dimana Muhammadiyah memberikannya harapan di saat seolah tak ada lagi harapan.

"Keluarga saya terpaksa pindah ke Jakarta karena konflik Aceh. Saat itu saya hampir tidak melanjutkan sekolah jika bukan karena Muhammadiyah," katanya.

Oleh karena itu ia berharap Muhammadiyah terus menjadi suluh harapan bagi seluruh anak negeri. "Oleh karena itu mari kita merawat Muhammadiyah dengan baik dengan semangat ta'awun," katanya.

Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke -XVI kali ini diikuti sebanyak 1.200 peserta dan sebanyak lebih dari 7.000 penggembira. Tema muktamar adalah 'Menggembirakan Dakwah Islam, Memajukan Indonesia'. Hadir dalam muktamar ini Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkominfo Rudiantara, Mendikbud Muhadjir Effendy, Ketua DPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement