REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turis asal China ke Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami kenaikan sebanyak 275 persen. Jumlah kunjungan turis dari Negeri Tirai Bambu itu mencapai 2,06 juta pada 2017.
"Dalam lima tahun terakhir, kontak antar masyarakat telah memasuki fase baru. Telah terjadi banyak pertukaran baik dalam bidang pariwisata, pendidikan, media, aktifitas generasi muda dan olah raga," kata Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian saat memberikan pidato pembukaan dalam acara seminar "Indonesia-China 5 Years of Comprehensive Strategic Partnership" di Jakarta, Selasa (27/11).
Hal itu mengindikasikan kemajuan dalam kontak antarmanusia dari Indonesia dan China. Sebelumnya, dilaporkan Indonesia telah menjadi salah satu dari 10 besar negara tujuan wisatawan China pada 2017.
Indonesia sendiri gencar melakukan promosi pariwisata di China karena potensi pasar di negara Tirai Bambu itu diyakini cukup besar. Pemerintah Indonesia telah menentukan target sebesar 2,6 juta kunjungan dari wisatawan China selama tahun 2018 ini.
Menurut Dubes Xiao Qian, hubungan antarmasyarakat kedua negara harus terus diperkuat. Sebab, hal tersebut menjadi salah satu kunci dari kemitraan bilateral dua negara yang kokoh.
"Kita harus terus melakukan usaha yang konsisten untuk memperluas dan memperdalam pertukaran antar manusia di berbagai bidang, termasuk media, keagamaan, aktifitas generasi muda, olah raga dan pariwisata, guna meningkatkan dukungan publik atas hubungan Indonesia dengan Tiongkok," jelasnya.
Lima tahun yang lalu, pemimpin Indonesia dan China sepakat untuk mengubah kemitraan komprehensif kedua negara menjadi hubungan komprehensif strategis. Sejak diubahnya status hubungan tersebut, Dubes Xiao meyakini bahwa hubungan bilateral Indonesia dan China kian mengalami kemajuan, termasuk di dalam hubungan antarmasyarakat.