REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga mengapresiasi rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membangun kawasan pusat olahraga (Sports Center). Terlebih sports center yang akan berlokasi di Desa Kemanisan, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang ini, dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan belanja Derah (APBD) Banten.
Sekretaris Menpora, Gatot Dewa Broto kepada Republika.co.id, Rabu (28/11), mengatakan, inisiatif membangun pusat olahraga dan menggunakan biaya daerah patut mendapatkan apresiasi. "Itu tentu hal yang bagus dan kita harus mendukungnya," ujar Gatot Dewa Broto.
Gatot mengingatkan hendaknya venue olahraga yang akan dibangun juga memperhatikan standar internasional. Juga menjalin kerja sama dengan induk organisasi cabang olahraga yang venue-nya akan dibangun.
"Hal ini agar venue nantinya dapat digunakan untuk event skala internasional," katanya.
Tidak hanya mengingatkan standar Venue yang akan dibangun, Pemprov juga hendaknya mencoba menggandeng pihak swasta. Sebab tidak hanya biaya pembangunan yang besar, namun juga biaya pengelolaan dan perawatan venue tidak murah. Oleh sebab itu kalau menggandeng pihak swasta akan lebih baik.
Salah satu cara menggandeng swasta yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan branding Venue.
"Biar bagaimanapun dana APBN apalagi APBD itu terbatas, dengan melakukan branding venue itu bisa menjadi solusi. Di banyak negara venue yang menggunakan nama sponsor sudah banyak. Apalagi Venue baru tentu tidak akan banyak pertentangannya dibanding venue yang sudah lama dan bersejarah," kata dia.
Jika setiap daerah sudah mandiri melakukan pembangunan sarana olahraga, tentu akan mendorong prestasi olahraga.
"Dengan adanya Venue internasional yang seharusnya dibarengi dengan banyaknya event internasional maka prestasi olahraga pasti akan ikut terangkat. Bahkan mampu mempercepat industri olahraga terjadi di tanah air," demikian Gatot.
Rencananya Pusat olahraga di Banten yang berdiri diatas lahan 60 hektar akan berisikan prasarana 13 arena cabang olahraga. Termasuk Stadion sepak bola yang memuat 30 ribu penonton.
Pembangunan tahap pertama akan dimulai awal tahun 2019 mendatang. Ditargetkan Sport Center rampung dalam kurun waktu tiga tahun atau selesai di tahun 2021 dan pendanaannya memakan Rp 80 miliar yang bersumber dari APBD.