Jumat 30 Nov 2018 11:06 WIB

Kanada Sanksi 17 Warga Saudi Terkait Pembunuhan Khashoggi

Aset 17 warga Saudi dibekukan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, BUINOS AIRES -- Pemerintah Kanada memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap 17 warga Saudi yang diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi.

Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan, sanksi ditujukan kepada orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi. Mereka tidak akan diizinkan masuk ke Kanada. Serta kepemilikan aset mereka di Kanada juga akan dibekukan.

"Mereka dilarang masuk ke Kanada dan aset mereka kami bekukan di Kanada," ujar Freeland seperti dilansir BBC, Jumat (30/11).

Hal itu dikatakannya dalam kesempatan pertemuan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina. Kanada menyusul tiga negara lain, Amerika Serikat (AS), Jerman dan Perancis yang telah lebih dulu menjatuhkan sanksi kepada tersangka pelaku pembunuhan Khashoggi.

Putra mahkota Muhammad bin Salman (MBS) tidak termasuk dalam sanksi tersebut. Freeland menyebut, pembunuhan kolumnis the Washington Post di Konsulat Saudi di Istanbul adalah perbuatan yang sangat keji dan merenggut hak individu dalam berekspresi.

"Pembunuhan itu mempresentasikan serangan langsung terhadap kebebasan berekspresi semua individu," ujarnya. "Mereka yang melakukan aksi pembunuhan itu, harus dimintai pertanggungjawaban dan harus mengahdapi keadilan," tambah dia.

Baca juga,  Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Freeland mengatakan, pemerintah Kanada kini juga sedang meninjau penjualan senjata kendaraan lapis baja ringan ke Saudi. Sementara negara-negara G7 dan para para pemimpin dunia menyerukan penyelidikan mendalam dan transparan atas kematian jurnalis yang kerap vokal mengkritik kebijakan Saudi.

Saudi sudah menyatakan, Khashoggi terbunuh di Konsulat Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu, setelah berulang kali mengumumkan pernyataan berbeda-beda.

Namun Saudi membantah atas keterlibatan MBS yang diduga sebagai otak pembunuhan itu. Media AS sebelumnya memberitakan bahwa CIA yakin MBS memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi, meski Presiden AS Donald Trump pun membantah kesimpulan CIA, demi stabilitas hubungan AS-Saudi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement