REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan (CONMEBOL) telah membuat keputusan strategis terkait leg kedua final Copa Libertadores 2018. Duel tersebut bakal berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, markas Real Madrid, Ahad (2/12) dini hari WIB.

Tidak semua pihak menerima keputusan tersebut. Salah satunya, bek kanan, Paris Saint Germain, Dani Alves.

Pesepakbola asal Brasil itu menilai kurang tepat sebuah kompetisi Amerika Selatan dimainkan di Eropa. "Bagi saya itu aib terbesar dalam sepakbola yang pernah saya saksikan," kata eks Barcelona, dan Juventus, dikutip dari Four Four Two, Sabtu (1/12).

Alves mengakui CONMBEBOL telah menimbang banyak hal. Salah satunya faktor keamanan.

Duel ini harusnya berlangsung di Estadion Monumental, markas River Plate, Buenos Aires, beberapa hari lalu. Namun bentrokan suporter membuat laga terus mengalami penundaan.

Hingga akhirnya kota Madrid, Spanyol, terpilih jadi venua laga dua klub elite Argentina itu. Alves berpendapat, dengan segala hormat, sepakbola tidak boleh kalah dari sekelompok orang tak bertanggung jawab, hingga membuat laga klasik ini terjadi di luar Amerika Selatan.

"Saya harap laga ini tidak dimainkan di Madrid, demi kebaikan sepakbola, dan menghormati semua orang yak tak ada hubungannya (dengan bentrokan yang terjadi)," ujar Alves.

Sebelumya Presiden CONMEBOL, Alejandro Dominguez mengatakan ini keputusan terbaik yang diambil mereka. Penduduk Argentina di luar negeri, paling banyak berada di Spanyol.

Kemudian kota Madrid masuk 10 tempat teraman di dunia. Dominguez berharap para penggemar bisa menikmati tontonan sepakbola dengan nyaman.

Ikuti Whatsapp Channel Republika