Selasa 04 Dec 2018 11:14 WIB

Balitbangtan Luncurkan SIMBENIH Permudah Akses Benih

SIMBENIH inovasi Balitbangtan agar masyarakat dapat mengakses benih di BB Biogen

Red: EH Ismail
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui BB Biogen meluncurkan aplikasi perbenihan bernama SIMBENIH atau Sistem Integrasi
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui BB Biogen meluncurkan aplikasi perbenihan bernama SIMBENIH atau Sistem Integrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui BB Biogen meluncurkan aplikasi perbenihan bernama SIMBENIH atau Sistem Integrasi untuk Pengelolaan Benih. Soft launching aplikasi ini dibuka langsung oleh Kepala BB Biogen, Mastur dan dihadiri guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Tim penilai Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Jawa Barat serta seluruh peneliti lingkup BB Biogen.

Dalam sambutannya, Mastur mengatakan, SIMBENIH merupakan salah satu inovasi Balitbangtan agar masyarakat dapat mengakses benih di BB Biogen dengan lebih efektif dan efisien. Ini merupakan bentuk pemanfaatan teknologi agar pengguna lebih mudah mengakses benih di BB Biogen,” kata Mastur, Senin (3/12).

Peluncuran aplikasi SIMBENIH mendapat respon positif dari guru besar bidang pemuliaan tanaman IPB, Prof Sobir. Menurutnya aplikasi tersebut sangat bagus karena dapat menghubungkan antara penghasil benih sumber dengan produsen benih sehingga diharapkan kedepannya nanti makin banyak produsen yang mampu memproduksi benih-benih bermutu.

“Salah satu masalah produksi benih bermutu adalah keterbatasan dalam menyediakan benih sumber. Dengan adanya aplikasi ini para produsen yang biasanya menggunakan benih sebar menjadi lebih mudah untuk mendapatkan benih sumber,” ujar Sobir.

Sobir menambahkan, fungsi utama dari aplikasi adalah membantu user atau pengguna. Terdapat dua indikator user terbantu atau tidak, yakni dilihat dari berapa banyak yang menggunakan dan berapa banyak orang yang memiliki awareness atau kesadaran terhadap aplikasi tersebut.

“Saya mengusulkan aplikasi ini memiliki chat room agar penggunanya mengetahui siapa saja produsen benih yang bisa dikontak. Jika aplikasi transportasi online hanya menemukan dua pihak yakni driver dengan penumpang, saya berharap di aplikasi ini bisa memertemukan tiga pihak, yakni pemulia, produsen benih dan terakhir konsumen,” kata Sobir.

Hal senada disampaikan Tim penilai Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Jawa Barat, Abbas Alibasyah. Menurutnya masalah yang sering terjadi adalah tersedianya benih namun petani kesulitan untuk mendapatkannya. “Untuk itu kami sangat mendukung aplikasi ini. Mungkin kedepannya BB Biogen akan melebarkan sayap bekerjasama dengan kelompok tani agar tujuannya tercapai,” ujarnya.

Cara Mengakses SIMBENIH

Aplikasi SIMBENIH dapat diakses di alamat http://biogen.litbang.pertanian.go.id/simbenih/. Untuk mengajukan permohonan, pengguna diwajibkan registrasi terlebih dahulu dengan mengisi data diri di kolom yang telah disediakan.

Selain registrasi, pengguna juga diminta untuk melengkapi berkas berupa surat rekomendasi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), surat permohonan sertifikasi online dari BPSB, dan terakhir adalah peta lapangan. Jika seluruh persyaratan telah dipenuhi, barulah BB Biogen dapat memproses permohonan dari pengguna baik itu produsen maupun petani.

Selain untuk permohonan benih, aplikasi SIMBENIH juga dapat digunakan untuk mengetahui data produksi benih di BB Biogen. (Andika Bakti)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement