REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Jaksa Afrika Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi mantan ibu negara Zimbabwe, Grace Mugabe. Surat perintah penangkapan itu berkaitan dengan dugaan penyerangan seorang model bernama Gabriella Engels pada 2017 lalu.
Langkah itu muncul setelah pengadilan membatalkan kekebalan diplomatik Grace pada bulan Juli lalu. Terlebih banyak pihak mengkritisi Pemerintah Afrika Selatan karena membiarkan Grace Mugabe meninggalkan negara itu menyusul serangan yang dituduhkan.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa surat perintah untuk penangkapan Grace Mugabe dikeluarkan Kamis lalu," ungkap Juru bicara polisi, Vishnu Naidoo seperti dilansir dari laman BBC pada Kamis (20/12).
Keluarnya surat perintah itu disambut baik oleh beberapa pihak yang gencar menyerukan keadilan terkait kasus dugaan penganiayaan tersebut. Salah satunya kelompok AfriForum.
"Tampaknya keadilan akan terjadi dan kami menantikan masalah ini," kata situs Times Live Afrika Selatan mengutip CEO AfriForum, Kallie Kriel.
Baca juga, Zimbabwe Selidiki Mantan Ibu Negara.
Diketahui, serangan yang diduga terjadi pada Agustus 2017 terjadi setelah Grace Mugabe menemukan seorang model bernama Gabriella Engels dengan dua putranya, Robert dan Chatunga, di sebuah kamar hotel di Sandton, daerah pinggiran yang kaya di utara kota.
Pada saat itu Engels merilis gambar cedera kepala di beberapa portal berita daring. "Ketika Grace Mugabe masuk, saya tidak tahu siapa dia," kata Engels kepada News24 di Afrika Selatan pada saat itu.
"Dia berjalan dengan kabel dan mulai memukuli saya dengan itu. Dia membalik dan terus memukuli saya. Lagi dan lagi. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya harus merangkak keluar dari kamar sebelum saya bisa lari," kata Engels berusaha menceritakan kronologi penganiayaan yang menimpanya.
Kendati begitu, Grace Mugabe membantah bahwa dia telah melakukan serangan. Dia berdalih pada saat itu dirinya telah bertindak membela diri setelah model itu mabuk dan menyerangnya.