REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak dahulu, Indonesia memiliki banyak pebasket putra bertalenta. Dari seluruh pebasket yang pernah membela Merah-Putih, ada tiga nama yang sulit digantikan. Setidaknya, ini menurut Fictor Gideon Roring, pelatih timnas basket putra Indonesia.
"Kalau yang dua lagi, banyak pilihan dan bisa berganti-ganti. Tetapi untuk yang tiga ini tidak tergantikan," kata Ito, sapaannya, saat ditanya starting 5 sepanjang masanya versia dia, dalam acara diskusi basket nasional yang digelar di Kemenpora, Jakarta, Kamis (20/12).
Nama pertama adalah I Made Sudiadnyana atau yang akrab di sapa Lolik. Ito memuji Lolik yang memiliki skill komplet. "Ia juga pebasket profesional yang bertanggung jawab terhadap profesinya. Sikapnya profesional," kata Ito.
Saat masih bermain, Lolik langganan masuk timnasbasket. Saat masih aktif dikenal sebagai pemain utama di klub basket Bhinneka Sritex Solo. Pebasket asal Bali ini juga pernah bermain di klub Bima Sakti Malang.
Selain Lolik, Ito juga menyebut nama point guard Mario Wuysang dan center Rony Gunawan. "Mario dan Rogun pebasket yang smart. Memiliki IQ basket yang tinggi," katanya menjelaskan pilihan terhadap dua nama ini.
Dalam dikusi tersebut, Ito mengingatkan beratnya tantangan yang akan dihadapi timnas basket putra di SEA Games 2019 dan FIBA Asia 2019. Para pesaing Indonesia di Asia Tenggara, kata dia, saat ini dihuni sejumlah pemain muda dengan skill dan postur tinggi. Sementara para pemain timnas basket Indonesia sebagian sudah mulai melewati usia emas.