REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Thoriq Alkatiri dinobatkan menjadi wasit terbaik Liga 1 Indonesia musim 2018. Nama Thoriq terpilih berdasarkan penilaian dari tim panel Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Kabar tersebut diumumkan operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) melalui keterangan resminya Jumat (21/12). Penyerahan penghargaan wasit terbaik kepada Thoriq dilakukan oleh Direktur Operasional LIB Tigorshalom Boboy di Kantor LIB, Jakarta, Jumat.
Menurut LIB, tim panel PSSI menilai Thoriq selalu berhasil menunaikan tugas dengan baik saat memimpin pertandingan. Wasit berlisensi FIFA sejak 2014 tersebut dinilai memiliki kepemimpinan mumpuni dalam laga, kepercayaan diri. Penampilannya juga rapi, performa serta kondisi fisik yang bagus, komunikasi yang baik dengan pemain hingga ofisial terutama saat menghadapi protes, dan andal menjaga martabat pertandingan.
"Alhamdulillah. Penghargaan ini menjadi motivasi untuk selalu menjaga performaa. Ini juga menjadi sebuah kebanggaan sekaligus beban untuk saya. Saya bersyukur mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan rekan-rekan, karena menjadi wasit adalah pekerjaan utama saya," kata Thoriq menanggapi penghargaan yang diterimanya.
Pria bernama lengkap Thoriq Munir Alkatiri tersebut bukanlah nama asing di dunia perwasitan Indonesia. Mengawali kiprah sebagai wasit pada usia 18 tahun, laki-laki kelahiran 1988 tersebut mampu menjadi wasit FIFA pada 2014.
Thoriq merupakan satu-satunya wasit Indonesia yang masuk jajaran wasit elite AFC dan dipercaya memimpin pertandingan level Asia seperti Liga Champions Asia 2018. Total, Thoriq telah memimpin 154 pertandingan sepanjang kiprahnya sebagai wasit dan pernah dinobatkan sebagai wasit terbaik liga pada 2014 dan turnamen pra-musim tahun 2015 serta 2016.
Pada musim 2018, Thoriq memimpin 16 pertandingan dan dua kali bertugas sebagai ofisial keempat. Dari 16 laga tersebut, dia mengeluarkan 59 kartu kuning dan tiga kartu merah.
Direktur Operasional PT LIB Tigorshalom Boboy berharap ke depan semakin banyak lahir wasit-wasit berkualitas di Indonesia.
"Wasit salah satu elemen penting dalam suatu pertandingan. Kita juga harus memberikan penghormatan kepada mereka. Mudah-mudahan ke depan ada peningkatan kualitas. Bukan hanya Thoriq, tetapi juga untuk wasit-wasit yang lain," tutur Tigor.