Sabtu 22 Dec 2018 23:24 WIB

Kanada Minta Cina Bebaskan Dua Warga Negara Mereka

Penahanan dua warga Kanada sebagai balasan atas penahanan Meng Wanzhou.

Rep: Lintar Satria/ Red: Andri Saubani
Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland.
Foto: REUTERS/Chris Wattie
Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Pertama kalinya Kanada meminta Cina membebaskan dua warga negara mereka. Kanada sudah memberikan surat diplomatik resmi kepada Cina untuk membebaskan Michael Kovrig dan Michael Spavor yang ditahan sebagai bentuk balasan atas penahanan petinggi perusahaan teknologi Huawei, Meng Wanzhou.

"Kami sangat prihatin dengan penahanan sewenang-sewenang yang dilakukan pihak berwenang Cina atas dua warga Kanada pada bulan ini dan meminta mereka untuk segera dibebaskan," kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland, seperti dilansir dari Brisbane Times, Sabtu (22/12).

Seorang pejabat pemerintah Kanada mengatakan Duta Besar Cina untuk Kanada sudah dipanggil pada Jumat (21/12) kemarin. Ia sudah diberitahu atas permintaan pemerintah Kanada ini. Pejabat tersebut tidak bisa menyebutkan namanya karena tidak berwenang menyampaikan informasi ini.

Meng ditangkap pada 1 Desember lalu di Vancouver atas permintaan pemerintah Amerika Serikat (AS). Saat ini ia masih berada di Kanada untuk menunggu sidang ekstradiksi ke AS. Pengadilan New York menuduhnya telah menyesatkan bank-bank multinasional dalam transaksi dengan Iran membuat bank-bank tersebut beresiko melanggar sanksi AS.

Sembilan hari kemudian Cina menahan mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor. Mereka dituduh melakukan aktivitas yang dapat membahayakan dalam negeri Cina.

Pernyataan Freeland ini menjadi tanda Kanada mulai menggunakan nada yang lebih tegas lagi dalam menyelesaikan persoalan ini. Sebelumnya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sudah dikritik oposisinya karena telah bersikap diam atas penangkapan ini.

Freeland mengatakan, Kanada menghormati perjanjian ekstradiksi dengan Amerika Serikat. Ia juga mengatakan kasus hukum sedang diproses secara adil dan transparan. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Robert Palladino juga menegaskan Kanada menghormati komitmen perjanjian ekstradiksi. 

"Kami juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas penangkapan dua warga negara Kanada oleh pemerintah Cina pada awal bulan ini dan meminta mereka segera dibebaskan," kata Palladino.

Pada pekan lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga meminta dua warga negara Kanada segera dibebaskan. Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan dalam sebuah pernyataannya Kanada menghargai perjanjian ekstradiksi dengan AS. Ia juga mengungkapkan sangat prihatin atas penangkapan dua warga Kanada yang menurutnya ditahan karena alasan politis.

"Motif yang diungkapkan atas penyelidikan mereka meningkatkan kekhawatiran tentang legitimasi penelitian dan praktek bisnis di Cina," kata Uni Eropa dalam pernyataan tertulis mereka. 

Kanada sangat membutuhkan dukungan dari sekutu-sekutu mereka terutama setelah sempat terisolasi selama beberapa bulan terakhir. Presiden AS Donald Trump sempat mengkritik Trudeau dan ia tidak memiliki dukungan dari rakyatnya.

Pada bulan Agustus lalu Arab Saudi mengusir duta besar Kanada dari Kerajaan tersebut. Mereka juga menarik duta besar dari Kanada setelah Kementerian Luar Negeri mengungkapkan dukungan mereka terhadap aktivis Arab Saudi yang ditahan.

Arab Saudi juga menjual investasi mereka di Kanada dan meminta mahasiswa mereka untuk meninggalkan Kanada. Dalam persoalan ini tidak ada negara yang mengungkapkan dukungannya terhadap Kanada. Sementara Trump sangat gigih mendukung Kerajaan Arab Saudi.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement