REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag)) Kota Pekanbaru, Riau, harga daging ayam baik ras (potong) maupun kampung di sejumlah pasar tradisional setempat alami kenaikan jelang perayaan Tahun Baru. Sejak dua hari lalu, harga daging ayam potong naik tajam mencapai Rp 30 ribu per kilogram.
Kepala Disperindag Pekanbaru Ingot Achmad Hutasuhut di Pekanbaru, Riau, Rabu (26/12), menjelaskan kenaikan ini wajar karena permintaan naik jelang Tahun Baru. Namun, ia meyakinkan bahwa sejauh ini stok stabil dan cukup.
"Berlaku hukum permintaan dan pasokan. Kalau permintaan naik harga akan naik, apalagi ini karena ada perayaan Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Sementara itu, Enek (40) pedagang ayam potong di Air Hitam membenarkan kenaikan harga jenis unggas ini sudah mulai nampak sejak minggu pertama Desember. Kenaikannya bertahap sekitar Rp 1.000-2.000 per kilogram. Puncaknya, dua hari menjelang Natal menembus Rp 30 ribu per kilogram.
"Awalnya harga ayam potong hanya Rp 22 ribu per kilogram, lalu pekan pertama Desember naik jadi Rp 24 ribu, kemudian naik lagi Rp 26 ribu per kilogram, hingga Senin kemarin sampai kini sudah Rp 30 ribu per kilogram," ujarnya.
Kenaikan ini dikarenakan modal pembelian ayam potong dari agen naik, sehingga eceran naik. Sementara stok tersedia.
"Kalau stok ada, berapa pun dan kapan pun kita hendak membeli ada di agen" tambahnya.
Solihin (37) pedagang ayam lainnya di Rumbai juga menyatakan harga ayam kampung ikut naik saat ini. Biasanya, hanya diecer Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 50 ribu sampai Rp55 ribu per kilogram.
"Apalagi ayam kampung banyak yang berminat, terutama rumah tangga kini kami ecer harganya Rp50.000 per kilogram," imbuh Solihin.
Ia mengatakan, meski harga ayam melambung tinggi, tapi permintaan masih tetap tinggi. Sampai hari ini belum ada pengurangan pembeli, malah tambah ramai.
Pantauan di beberapa pasar tradisional seperti Cikpuan, Kodim, dan Pasar Cipta Karya Ujung, dan sebagainya, permintaan ayam potong meningkat dari hari biasa. Terdapat antrean kaum ibu yang hendak memesan dan membeli daging ayam potong.
Monita (30) ibu rumah tangga mengaku hendak mempersiapkam menu opor bagi keluarganya. "Walau naik saya tetap beli karena butuh untuk perayaan Natal," imbuhnya.