Sabtu 29 Dec 2018 18:45 WIB

Pemprov Aceh Dukung Pendidikan Dayah

Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi muda yang memiliki kemampuan agama.

Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Pondok Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh mendukung perkembangan pendidikan dayah atau pesantren. Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi muda yang memiliki kemampuan agama.

"Pemerintah Aceh sangat mendukung perkembangan pendidikan dayah, sehingga lulusannya mampu bersaing dengan lulusan sekolah umum," kata Pelaksana (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Setya Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (29/12).

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Nova Iriansyah ketika meresmikan gedung baru asrama putri santri yatim Dayah Darul Abrar, Aceh Jaya. Peresmian gedung baru itu ditandai pemotongan pita serta penandatanganan prasasti oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Turut hadir pada peresmian tersebut santri dan dewan guru Dayah Darul Abrar.    Kemudian Asisten II Sekretariat Daerah Aceh Taqwallah, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El-Madny, serta Bupati Aceh Jaya T Irfan TB, Wakil Bupati Aceh Jaya Tgk Yusri Sofyan, dan undangan lainnya.

Nova menyatakan, gedung baru itu difungsikan untuk asrama putri santri yatim. Gedung ini merupakan bantuan Dinas Pendidikan Dayah Aceh melalui dana otonomi khusus.

"Dengan adanya asrama putri ini, semoga para santriwati lebih nyaman dalam beristirahat setelah seharian belajar di dayah ini," kata Nova.

Pada kesempatan itu, Nova memberikan semangat agar para santri lulusan daya tidak takut bersaing dengan lulusan sekolah umum. Malah, lulusan dayah dianggap lebih baik karena memiliki kemampuan agama.

"Karena itu, saya mengajak para santri jangan takut untuk bermimpi demi mencapai segala cita cita dengan setinggi-tingginya. Tidak sedikit alumni santri yang sukses," kata Nova.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement