REPUBLIKA.CO.ID, DOHA— Warga net di Timur Tengah tengah dibuat heboh dan marah terkait beredarnya sebuah manuskrip mushaf Alquran kuno yang ternyata, sekarang berada di salah satu perpustakaan Israel.
Hal itu diketahui setelah Perpustakaan Nasional Israel memperlihatkan, melalui akun media sosial resminya, foto mushaf Alquran kuno nan langka yang berasal dari Maroko.
Kejadian semacam ini, ternyata bukan kali pertama terjadi. Namun, manuskrip mushaf Alquran kuno tersebut, adalah puncak dari gunung es lantaran keberadaannya yang sangat langka. Mushaf tersebut ibarat sebuah pohon yang tak pernah ditemukan di hutan belantara.
Menurut akademisi Maroko, Abdus Shamad Balkabir, pencurian manuskrip Marokoh yang berharga tak bisa lepas dari gerakan Zionis internasional yang ingin menundukkan bangsa dengan berbagai cara.
“Gerakan ini menyerang apapun dan masuk melalui gerbang manapun, tetapi paling utama adalah pemalsuan yang bisa merusak perasaan orang lain, dan mengapa manuskrip tersebut di munculkan di Palestina, ya agar muncul kesan Israel punya hak atas tanah Palestina,” kata dia kepada Aljazeera, beberapa waktu lalu.
Kepala Pemantau Nasional Kebangkitan Penerbitan Maroko, Ahmad Waihaman khawatir, manuskrip Alquran yang dipajang Israel itu adalah manuskrip hasil tulis tangan menggunakan tinta emas oleh penguasa Maroko era Bani Marinid Maroko, Sultan Abu al-Hasan, abad ke-12. Mushaf tersebut disimpan selama beberapa lama di Masjid al-Aqsha dan pernah dikirim sebagai hadiah untuk putra dari Shalahudin al-Ayyubi.
“Masih banyak lagi manuskrip Maroko yang disimpan di Perpustakaan Nasional Israel,” tutur dia.