REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Yahya Alqahthoni dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj melakukan silaturrahim di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (3/1). Pertemuan tersebut salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara Pemerintah Arab Saudi dan PBNU, khususnya di bidang pendidikan.
Yahya sendiri baru saja menjabat sebagai Dubes Arab Saudi menggantikan Osamah Muhammad al-Suaibi. Said Aqil mengatakan, kedatangan Yahya tersebut untuk mempererat silaturrahim Saudi dengan PBNU dan untuk meningkatkan kerja sama dalam memberikan beasiswa kepada PBNU. "Kita akan meningkatkan lagi kerjasama beasiswa," ujar Kiia Said saat menerima kunjungan Yahya di Gedung PBNU, Kamis (3/1).
Menurut Kiai Said, selama ini beasiswa yang diberikan Pemerintah Arab Saudi dilakukan melalui Kementerian Agama. Namun, kali ini PBNU meminta agar beasiswa tersebut diberikan langsung kepada PBNU. "Beasiswa selama ini melalui Kementerian Agama. Nanti Insya Allah PBNU dapat. Saya nanti harap langsung ke PBNU," ucapnya.
Said mengatakan, sebenarnya selama ini kerja sama Pemerintah Arab Saudi dan PBNU sudah lama dilakukan. Namun, kata dia, PBNU kali ini meminta agar kerja sama untuk memberikan beasiswa gratis tersebut ditingkatkan, tidak hanya beasiswa jurusan keagamaan tapi juga jurusan lain-lainnya.
"Sebenarnya sudah lama kerja sama ini. Ini sekarang minta diperbanyak, minta direct," kata Kiai Said.
Sementara itu, Yahya Alqahthoni mengatakan, Arab Saudi dan Indonesia memiliki ikatan spiritual dan Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbanyak. Karena itu, menurut dia, pihaknya dan PBNU ke depannya akan terus melakukan pertemuan untuk meningkatkan kerja sama.
"Ini pertama kali kunjungan, nanti akan diteruskan dengan pertemuan-pertemuan yang saling menguntungkan dan saling bermanfaat," kata Yahya yang merupakan mantan Dubes Arab Saudi untuk Swiss.