Ahad 06 Jan 2019 16:54 WIB

Serangan Udara Rusia Tewaskan Tiga Warga Sipil Suriah

Serangan udara dilancarkan pesawat yang terbang dari Latakia, Suriah teggara.

Seorang pilot pesawat tempur Suriah di pangkalan militer Latakia, Suriah menunjukkan amunisi di rompinya.
Foto: daily mail
Seorang pilot pesawat tempur Suriah di pangkalan militer Latakia, Suriah menunjukkan amunisi di rompinya.

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB— Tiga warga sipil tewas dan sembilan lagi cedera dalam serangan udara Rusia di Provinsi Aleppo, Suriah Utara, pada Sabtu (5/1).

Serangan tersebut ditujukan ke Daerah Darat Izza, Urum Al-Kubra, Rashideen, dan Lembah Al-Muhandis di dalam "zona penurunan ketegangan" di dalam Aleppo pada Jumat larut malam. Ini seperti disampaikan beberapa sumber yang meminta untuk tidak disebutkan jati diri mereka karena alasan keamanan.

Direktur Lembaga Pertahanan Sipil Helm Putih, Omar Haj Abu Udeide, mengatakan tiga orang telah tewas di Darat Izza dan sembilan orang cedera di Urum Al-Kubra.

Ia mengatakan warga yang cedera segera dibawa ke rumah sakit yang berdekatan untuk diberi perawatan medis.

Satu pengamatan udara oposisi menunjukkan serangan udara tersebut dilancarkan pesawat tempur yang terbang dari Pangkalan Udara Khmeimim di Latakia di Suriah Tenggara.

Menurut Abu Udeide, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Anadolu, Ahad (8/1), pasukan pemerintah dan milisi dukungan Iran telah berusaha bergerak maju ke dalam wilayah yang dikuasai oposisi, Rashideen, sebelum serangan udara itu tapi dipukul mundur oleh pasukan oposisi.

Suriah baru saja bangkit dari konflik yang menghancurkan negeri itu, yang meletus pada 2011, ketika Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menindas demonstran dengan kekuatan yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Ratusan ribu warga sipil telah tewas atau mengungsi akibat konflik tersebut, terutama akibat serangan udara pemerintah yang ditujukan ke daerah yang dikuasai gerilyawan.

Sementara itu selama 2018, hampir 295 ribu warga Suriah, yang telah menyelamatkan diri dari perang saudara di negeri mereka, telah pulang ke kampung halaman mereka dari Turki. Ini sebagaimana dikutip dari Kementerian Dalam Negeri Turki pada Sabtu (6/1).

Operasi Euphrate Shield dan Olive Branch oleh Turki di bagian barat-laut Suriah membebaskan wilayah itu dari kelompok gerilyawan YPG/PKK dan ISIS. 

Sebanyak 55.894 migran ireguler juga dideportasi, tambah kementerian tersebut. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement