Ahad 15 Dec 2024 11:40 WIB

Suriah Dorong Pemulihan Ekonomi Pascakudeta

Pemerintah berupaya menjaga agar ekonomi yang dilanda krisis tetap bertahan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Warga merayakan jatuhnya ibu kota Damaskus ke tangan pasukan oposisi, di Homs, Suriah,  Ahad (8/12/2024). Kekuasaan Partai Baath di Suriah tumbang pada Ahad (8/12/2024). Hal itu ditandai ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Presiden Bashar al-Assad. Runtuhnya kekuatan pasukan Assad di ibu kota mengakhiri 61 tahun pemerintahan Partai Baath yang penuh kekerasan dan 53 tahun kekuasaan keluarga Assad. 
Foto: AP Photo/Ghaith Alsayed
Warga merayakan jatuhnya ibu kota Damaskus ke tangan pasukan oposisi, di Homs, Suriah, Ahad (8/12/2024). Kekuasaan Partai Baath di Suriah tumbang pada Ahad (8/12/2024). Hal itu ditandai ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Presiden Bashar al-Assad. Runtuhnya kekuatan pasukan Assad di ibu kota mengakhiri 61 tahun pemerintahan Partai Baath yang penuh kekerasan dan 53 tahun kekuasaan keluarga Assad. 

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Menteri Keuangan sementara Suriah Riad Abd El Raouf mengatakan perbatasan Suriah dengan Yordania akan dibuka kembali pada Ahad (15/12/2024) untuk pertama kalinya sejak penggulingan rezim Bashar al-Assad. Riad menyampaikan Syrian Salvation Government (SSG) atau Pemerintahan Keselamatan Suriah berupaya menjaga agar ekonomi yang dilanda krisis tetap bertahan.

Riad berhatap pimpinan baru SSG menyediakan pasukan dan staf guna mengelola 'penyeberangan Nasib, salah satu titik perdagangan tersibuk. Riad mengatakan perbatasan itu tidak dijaga sejak penggulingan dan para pengusaha Suriah memerintahkan truk yang membawa impor dari Yordania untuk mundur pengiriman setelah pasukan pemberontak mencapai kota Deraa di dekatnya.

Baca Juga

"Masuknya produk akan mempermudah distribusinya. Ini akan membantu meredakan kekhawatiran yang meluas tentang potensi kekurangan pangan dan ketidakstabilan yang ditimbulkannya," ujar Riad kepada Financial Times yang dilansir Republika pada Ahad (15/12/2204).

Riad menyampaikan pemerintahan yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) ingin ibu kota Damaskus kembali berbisnis seperti biasa dan telah memerintahkan kementerian dan toko untuk dibuka kembali serta meminta perusahaan minyak untuk melanjutkan pasokan bahan bakar. Riad menyebut nilai tukar mata uang Pound Suriah perlahan mulai kembali stabil dalam beberapa hari terakhir.

"Setelah naik dua kali lipat menjadi 30 ribu Pound Suriah terhadap dolar AS setelah pengambilalihan, pound Suriah kembali ke nilai rata-rata 15 ribu Pound kembali pada Rabu," ucap Riad. 

Riad merupakan seorang profesor ekonomi yang baru diangkat ke jabatan tersebut dua bulan lalu ketika pemerintahan baru dibentuk dan sebelumnya menjabat berbagai peran di dalam kementerian. HTS merupakan kelompok pemberontak yang memimpin serangan dan belum mengumumkan siapa yang akan berada di kabinet baru.

photo
Suasana Damaskus Suriah Senin (9/12/2024) pagi. - (Muhammad Setia)

HTS telah menginstruksikan seluruh karyawan untuk kembali bekerja, tanpa pengecualian bagi para loyalis, guna menghindari kekosongan kekuasaan dan hilangnya layanan pemerintah. HTS mengatakan  akan mengevaluasi kembali peran para pejabat di pemerintahan sebelumnya. 

Riad belum tahu apakah akan terus menjabat sebagai Menteri Keuangan. Riad pemerintahan baru akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap semua kebijakan moneter dan ekonomi saat ini. Riad mendorong pemerintahan baru mengarah ke ekonomi pasar bebas untuk menggantikan sistem pseudo-sosialis Suriah yang terkenal korup.

Riad memperkirakan kepemimpinan sementara yang baru akan mengevaluasi kembali perjanjiannya dengan negara asing, khususnya Rusia dan Iran, untuk mengatasi beban utang negara yang sangat besar.

HTS mengisyaratkan bersedia bekerja sama dengan Rusia, meskipun benteng pertahanannya di Idlib telah menjadi sasaran serangan udara Rusia yang tiada henti selama sebagian besar dekade terakhir.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement