Selasa 08 Jan 2019 09:08 WIB

Erdogan: Turki Siap Ambil Peran AS di Suriah

Turki ingin semua tindakannya tetap dikoordinasikan dengan sekutu.

Recep Tayyip Erdogan
Foto: EPA
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai, penarikan tentara AS dari Suriah harus direncanakan secara seksama. Penarikan perlu dilakukan melalui kerja sama dengan mitra untuk melindungi kepentingan Washington.

"Turki, yang memiliki kontingen militer terbesar kedua di NATO, adalah satu-satunya negara dengan kekuatan dan komitmen untuk melaksanakan tugas itu," kata Erdogan di dalam artikel yang diturunkan di The New York Times, Senin (7/1)

Erdogan menekankan di artikel tersebut bahwa Turki berkomitmen untuk mengalahkan Da'esh (ISIS) dan kelompok gerilyawan lain di Suriah.

Erdogan juga berbicara mengenai peran Turki dalam proses perdamaian Jenewa dan Astana dan posisinya sebagai pihak yang dapat bekerja secara berbarengan dengan Amerika Serikat dan Rusia.

Baca juga,  Assad: Konflik Suriah Perang Internasional.

Menurut Erdogan, Turki ingin bekerja sama dan mengkoordinasikan tindakannya dengan sekutu. "Kami akan membangun kemitraan ini untuk melaksanakan pekerjaan di Suriah ini," ia menambahkan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu,

Erdogan, menyeru semua pihak berkepentingan agar menggabungkan kekuataan guna mengakhiri aksi teror oleh ISIS dan memelihara keutuhan wilayah Suriah.

Ia mengatakan Turki akan secara sukarela mengemban beban berat pada masa kritis dalam sejarah. "Kami mengandalkan masyarakat internasional untuk mendukung kami," ia menambahkan.

Erdogan mengatakan Presiden AS Donald Trump mengeluarkan kebijakan yang tepat dalam memutuskan penarikan pasukan AS dari Suriah.

Trump mengeluarkan keputusan yang tak terduga pada Desember untuk menarik semua 2.000 tentara AS dari negara yang dicabik perang tersebut. Hal itu menyulut kecaman dari banyak sekutu dan penasehat keamanannya, termasuk di dalam kabinetnya sendiri.

Presiden Erdogan mengatakan tentara Turki bersama dengan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) bergerak dari pintu-ke-pintu untuk mengusir gerilyawan di bekas daerah kekuasan ISIS, Al-Bab.

Menurut Erdogan, berbicara secara militer, apa yang disebut ISIS sebenarnya telah kalah di Suriah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement