Senin 14 Jan 2019 07:20 WIB

Wajah Muram Arsenal di Rumah Orang

Arsenal begitu buruk jika dilihat dari rekor laga tandang musim ini.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
suporter arsenal yang kecewa
Foto: Reuters / Eddie Keogh Livepic
suporter arsenal yang kecewa

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Reja Irfa Widodo

Pesta gol ke gawang Fulham menandai awal apik Arsenal pada 2019. Melawan sesama tim asal London itu, Arsenal tampil trengginas dengan berhasil menyarangkan empat gol ke gawang the Cottagers. Keberhasilan mencetak empat gol seolah menenggelamkan fakta, Arsenal juga kebobolan satu gol di laga yang digelar di Stadion Emirates tersebut.

Namun, penampilan Arsenal langsung berubah 180 derajat pada laga berikutnya. Kinerja apik di laga kandang tersebut tidak bisa diulangi The Gunners kala melawat ke markas West Ham United, Stadion Olimpiade London, pada pekan ke-22 Liga Primer Inggris, akhir pekan kemarin.

Gol lewat sepakan keras Declan Rice pada menit ke-48 terbukti menjadi gol kemenangan tuan rumah, sekaligus mengandaskan perlawanan The Gunners di laga derby London tersebut. Wajah buruk Arsenal pun terungkap. Ini menjadi kekalahan kedua Arsenal di laga tandang secara beruntun di pentas Liga Primer Inggris.

The Gunners memang memiliki wajah begitu cantik jika berbicara soal performa laga kandang, tapi di sisi lain, wajah Arsenal begitu buruk jika menyebut rekor laga tandang. Di laga kandang di pentas Liga Primer Inggris, tim asal London Utara itu boleh saja tidak terkalahkan dalam 10 laga terakhir. Namun, kondisi sebaliknya justru terekam dalam rekor laga tandang the Gunners.

Dalam lima laga terakhir, Arsenal tidak pernah bisa menang. Bahkan, dari lima laga tandang terakhir, Meriam London hanya bisa meraih dua poin, dengan catatan tiga kali kalah, dua kali imbang dan tidak pernah menang. Tercatat dalam dua bulan terakhir, Arsenal selalu gagal memetik poin penuh saban kali berlaga di kandang lawan.

Ini jadi ironi karena sebelum rentetan hasil buruk di lima laga tandang terakhir, Arsenal berhasil memetik 13 poin dari lima laga tandang awal Liga Primer Inggris (empat kemenangan, satu imbang, dan tidak pernah kalah). Kemenangan 2-1 di kandang Bournemouth, akhir November silam, tercatat menjadi catatan kemenangan terakhir laga tandang tim besutan Unai Emery itu di arena Liga Primer Inggris.

Rentetan hasil buruk di laga tandang ini seolah memutar kembali ingatan ke performa Arsenal pada paruh kedua musim lalu, tepatnya di lima laga tandang pasca pergantian tahun. Pada saat itu, kala masih dibesut Arsene Wenger, Pierre-Emerick Aubameyang menelan kekalahan di lima laga tandang secara beruntun.

Bahkan, hingga Liga Primer Inggris menutup tirainya pada musim lalu, Arsenal tercatat tidak pernah bisa meraih poin penuh di laga tandang, dengan menelan tujuh kekalahan dari tujuh laga. Rentetan hasil minor ini menjadi catatan tandang terburuk The Gunners di sepanjang keikutsertaan mereka di kancah Liga Primer Inggris. Dengan begitu buruknya rekor tandang Arsenal, maka wajar jika The Gunners sempat disebut tim 'jago kandang'.

Kehadiran Unai Emery pada awal musim, guna menggantikan Wenger, sedikit mengubah catatan buruk tersebut. Arsenal akhirnya mampu meraih kemenangan pada pertandingan tandang kala mengalahkan Cardiff City, 2-1, di pekan kedua Liga Primer Inggris musim ini, tepatnya pada awal September.

Kemenangan atas Cardiff City ini termasuk dalam salah satu catatan apik Arsenal pada paruh pertama musim ini, yaitu kala menorehkan rekor tidak pernah kalah dalam 22 laga di semua ajang. Tepatnya, selama lima bulan dari akhir Agustus hingga  awal Desember.

Namun, sejarah sepertinya berulang buat mantan penghuni Highbury ini. Memasuki pergantian tahun, Arsenal kembali terperosok di jurang yang sama, yaitu ketidakmampuan memetik poin penuh di laga tandang.

Faktor kurangnya kepercayaan diri kala berlaga di kandang lawan bisa menjadi salah satu alasan keterpurukan the Gunners ini. Kendati begitu, apapun alasannya, Emery sudah menegaskan kekecewaannya terkait performa anak-anak asuhnya di laga tandang tersebut.

.Hasil di laga tandang begitu mengecawakan. Ini menjadi perhatian terbesar kami. Kami harus bisa kompetitif, tidak hanya di laga kandang, tapi juga di laga tandang. Di laga tandang, kami kerap kehilangan poin. Kami harus bisa berbuat lebih untuk meningkatkan performa kali. Jika kami bisa tampil selama 90 menit, maka kami bisa melakukannya,' ujar Emery usai laga kontra West Ham, seperti dikutip Omnisports.

Bek tengah Arsenal, Laurent Koscielny, meguatarakan tekad serupa. Kendati tidak menyebut rekor tandang sebagai isu utama yang tengah dihadapi timnya, tapi bek asal Prancis itu menegaskan, rekan-rekan setimnya harus bisa meningkatkan kepercayaan diri, terutama saat menyelesaikan serangan di depan gawang lawan.

"Ambisi kami selalu sama, untuk selalu memetik angka di satu laga ke laga berikutnya. Kami telah berlatih keras selama sepakan dan mempersiapkan diri untuk laga itu, tapi Anda tidak bisa memastikan hasil dari sebuah laga. Kini, kami harus bisa menjaga level kepercayaan diri dan bekerja keras bersama-sama demi hasil yang kami harapkan," ujar Koscielny dikutip dari laman resmi klub.

Kekalahan dari the Hammers memang menjadi pukulan berat buat Arsenal, terutama dalam upaya memenuhi target musim ini, dengan finis di empat besar klasemen akhir Liga Primer Inggris.

Kegagalan memetik poin penuh di laga itu membuat Arsenal terus memperlebar jarak dengan Chelsea, yang berhasil memetik poin penuh kala mengalahkan Newcastle United 2-1 di laga lainnya. Jarak Arsenal dengan sang tetangga sekota yang menempati peringkat keempat terpisah enam angka. ed: gilang akbar prambadi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement