Senin 14 Jan 2019 17:44 WIB

Program Global Wakaf Bebaskan Petani dari Tengkulak

Wakaf melalui uang salah satu implementasinya menjadi Lumbung Pangan Wakaf.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Pembangunan sumur wakaf,, salah satu program Global Wakaf, ACT
Foto: ACT
Pembangunan sumur wakaf,, salah satu program Global Wakaf, ACT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Wakaf Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengelola wakaf uang dan wakaf aset. Wakaf melalui uang salah satu implementasinya menjadi Lumbung Pangan Wakaf (LPW). Melalui LPW, Global Wakaf berupaya membebaskan petani dari jeratan tengkulak.

Direktur Program ACT, Sri Eddy Kuncoro mengatakan, Global Wakaf membina LPW di sejumlah daerah. Di antaranya di Tasikmalaya, Blora, Lombok, Merauke dan Pulau Buru. Cara kerja Global Wakaf mendampingi dan membina kelompok petani yang ikut program LPW.

"Kami mendampingi petani mulai pra tanam, membeli bibit, standarisasi bibit, pupuk, semua kita bantu, kemudian setelah panen gabahnya kita beli," kata Eddy kepada Republika.co.id, Senin (14/1).

Ia menjelaskan, kelompok petani didampingi dan dibantu sejak sebelum masa tanam supaya mereka tidak tergantung lagi dengan tengkulak. Biasanya petani yang tidak punya modal untuk mengolah lahan, membeli bibit dan pupuk akan meminjam uang ke tengkulak. Hingga akhirnya tengkulak dapat mempermainkan harga gabah petani semena-mena.

Setelah para petani panen, Global Wakaf akan membeli gabah dari para petani dengan harga di atas harga pasar. Misalnya harga pasar Rp 3.000 untuk satu kilogram gabah, maka Global Wakaf membelinya dengan harga Rp 3.700 atau Rp 4.000. Kemudian, Global Wakaf mengubah gabah menjadi beras dan menjualnya dengan harga terjangkau.

"Setelah menjadi beras, sebanyak 25 persen beras dibagikan ke petani binaan dan masyarakat di sekitar LPW. Setiap keluarga mendapatkan bagian 5 kg beras," ujarnya.

Eddy menerangkan, sebanyak 75 persen beras akan dijual dengan harga terjangkau. Keuntungan hasil penjualan diberikan untuk mauquf alaih, dipakai biaya operasional dan biaya mengembangkan LPW di tempat lainnya. Supaya semakin banyak LPW dan semakin banyak petani yang merasakan manfaat wakaf dari para wakif.

Ia menegaskan, modal pokok wakaf tetap dijaga Global Wakaf. Hanya keuntungan hasil penjualan beras yang digunakan. Tahun ini, Global Wakaf akan membangun Huller untuk LPW. Supaya bisa melakukan efisiensi biaya operasional dan menampung gabah petani binaan. Targetnya supaya para petani terbebas dari jerat tengkulak yang merugikan petani.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement