Kamis 20 Jun 2024 19:26 WIB

Panen Raya Berakhir, Harga Gabah di 'Lumbang Pangan' Indramayu Merangkak Naik

Di masa puncak panen raya, harga gabah justru meningkat dibandingkan awal panen.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Bupati Indramayu, Nina Agustina, melakukan panen raya padi di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Kamis (2/11/2023). i
Foto: Republika/ Lilis Sri Handayan
Bupati Indramayu, Nina Agustina, melakukan panen raya padi di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Kamis (2/11/2023). i

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--- Harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Indramayu merangkak naik. Hal itu menyusul berakhirnya puncak panen raya di daerah lumbung pangan tersebut.

Menurut Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Kabupaten Indramayu saat ini di kisaran Rp 6.500 – Rp 7.000 per kilogram. Sedangkan harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp 7.500 – Rp 8.000 per kilogram. ‘’Harga ini sudah naik dibandingkan saat puncak panen raya kemarin,’’ ujar Sutatang kepada Republika, Kamis (20/6/2024). 

Baca Juga

Sutatang mengatakan, saat puncak panen raya musim rendeng (penghujan) di Kabupaten Indramayu, harga GKP di tingkat petani rata-rata mencapai Rp 6.200 – Rp 6.500 per kilogram. Sementara harga GKG, di kisaran Rp 7.500 per kilogram.

Puncak panen raya itu berlangsung pada Mei. Saat ini,sebagian besar petani sudah mulai kemballi memasuki awal musim tanam gadu (kemarau). Sutatang mengatakan, untuk masa panen rendeng kemarin, harga gabah di tingkat petani memang cenderung terjaga. Bahkan, di masa puncak panen raya, harga gabah justru meningkat dibandingkan awal panen.