Kamis 17 Jan 2019 08:57 WIB

Mentan Tegaskan tak Ada Ruang untuk Mafia Pangan

Mafia pangan jadi biang kerok munculnya persoalan pangan terutama polemik beras.

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/1).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil mencatatan sejumlah prestasi gemilang di era Jokowi-JK. Salah satunya keberhasilan melakukan swasembada pangan untuk komoditas strategis seperti beras, jagung, bawang merah, cabai dan daging ayam.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, capaian tersebut tak lepas dari komitmen pemerintah memberantas mafia pangan. Menurut Amran, merekalah biang kerok munculnya persoalan-persoalan pangan, terutama terjadinya polemik beras.

"Model mafianya seperti mafia impor, beras oplosan dan pemalsuan pupuk. Anda bayangkan, petani diberikan pupuk palsu, bukan lagi oplosan. Ini kezaliman luar biasa," kata Amran disela-sela acara Panen Jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/1). 

Amran menegaskan,  di era Jokowi-JK pemberantasan mafia pangan benar-benar masif.  Hingga kini sudah ratusan pelaku mafia pangan yang diproses hukum dan bahkan hingga dipenjarakan.