REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta lebih pro aktif memberikan beasiswa kepada para mahasiswa kejurusan keagamaan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Langkah ini guna mendorong minat Progam Studi (Prodi) keagamaan seperti Prodi Ilmu Hadis, Prodi Perbandingan Agama dan Prodi Filsafat Agama.
Cendikiawan Muslim Didin Hafiduddin mengatakan dibutuhkan cara khusus dari pemerintah agar Prodi Keagamaan menjadi menarik bagi generasi muda di Indonesia. PTKIN kurang peminat harus dicarikan peminatnya oleh pemerintah antara lain memperbanyak beasiswa kepada mereka yang memiliki potensi yang bagus, banyak sekarang yang hafal juz Alquran anak Aliyah didorong pemberian beasiswa untuk masuk dalam Fakultas Syariah, Fakultas Usuluddin, Fakultas Tarbiyah, Fakultas Dakwah harus ada perlakukan khusus jangan disamakan dengan fakultas lainnya.
Menurutnya, Prodi Keagamaan menjadi penting lantaran memunculkan kelompok yang paham keagamaan secara mendalam dan komprenhensif. “Kehadiran para dai menjadi kebutuhan dan di dalam Al Taubah ayat 122 bahwa setiap komunitas harus ada orang yang memberikan kesyiaran Islam sebaik-baiknya. Pemerintah jangan menyampaikan keprihatian saja bahwa ini kurang peminat tetapi perlu dicarikan jalan keluar yang baik,” ungkapnya.
Didin melihat, selama ini banyak potensi yang bisa didapatkan para santri untuk menggeluti Prodi Keagamaan di PTKIN. Bahkan, jumlah potensinya lebih banyak ketimbang potensi para pelajar umum.
“Maka pemerintah harus lebih pro aktif memberikan beasiswa, diharapkan juga lembaga kemanusiaan seperti Baznas dan LAZ bisa memberikan beasiswa bagi mahasiswa fakultas keagamaan supaya punya semangat,” ucapnya.