Ahad 27 Jan 2019 20:16 WIB

Final Indonesia Masters Jadi Momen tak Terlupakan Liliyana

Butet yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad harus mengakui keunggulan pasangan Cina.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pebulu tangkis Liliyana Natsir melambaikan tangan ke arah suporter saat pesta perpisahannya di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (27/1/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pebulu tangkis Liliyana Natsir melambaikan tangan ke arah suporter saat pesta perpisahannya di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (27/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liliyana Natsir yang akrab dipanggil Butet menyatakan, pertandingan terakhirnya pada final turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2019 akan menjadi momen tak terlupakan pada akhir kariernya sebagai atlet. Meskipun, Butet yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad harus mengakui keunggulan pasangan Cina Zheng Siwei/Huang Yaqiong, 19-21 21-19 21-16 di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (27/1).

"Yang pasti saya dan Owi sudah berjuang mengeluarkan kemampuan terbaik kami dan saya puas dengan penampilan terakhir saya. Saya bisa mengeluarkan semua permainan saya dan menyusahkan pasangan nomor satu dari Cina pada usia saya yang tidak muda lagi," kata Butet usai laga.

Ganda campuran Indonesia itu memberikan perlawanan terbaiknya ketika meladeni lawan yang lebih muda dari Cina. Walaupun bangkit pada gim kedua, Owi/Butet melakukan sejumlah kesalahan di gim ketiga yang menjadi momentum kebangkitan lawan. Pertandingan selama 56 menit itu berakhir untuk kemenangan wakil Cina.

"Pada pertandingan tadi saya lihat kami punya kesempatan untuk menang. Ada beberapa kesalahan yang membuat momen kebangkitan dari Cina. Kita harus akui pemain Cina mempunyai kecepatan dan power yang kuat karena pastinya mereka lebih muda dari kami dan pasti masih on fire," kata Butet.

Tontowi mengaku terkesan dengan penampilan rekannya itu yang pantang menyerah di laga terakhirnya.

"Terima kasih kepada Butet, sampai pertandingan terakhir pun dia masih memberikan motivasi kepada saya," kata Owi.

Sebelumnya, sebuah upacara perpisahan untuk Butet digelar sebelum babak final turnamen dimulai.

Butet mengaku terharu dan bertekad agar tidak meneteskan air mata ketika acara perpisahannya berlangsung.

"Karena ini momen terakhir saya dan dirayakan dengan sebegitu luar biasa, pastinya juga tersentuh tadi pas mau masuk," kata Butet.

Butet pun takjub melihat antusias para penggemar Owi/Butet dan penonton yang antusias hadir di Istora untuk menghadiri acara perpisahannya jauh sebelum final pertama dimulai.

"Ini akan menjadi salah satu momen yang tidak pernah saya lupakan di akhir karier saya," kata Butet.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement