REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JENAIRO -- Sedikitnya 34 orang tewas dan ratusan lainnya hilang setelah sebuah bendungan milik perusahaan raksasa pertambangan Vale di negara bagian Minas Gerais Brasil jebol pada Jumat (25/1) sore.
Menurut Departemen Kebakaran Nasional, sebanyak 46 orang berhasil diselamatkan pada Sabtu (26/1) pagi. Dari jumlah itu, 23 di antaranya cedera dan telah dibawa ke rumah sakit. Setidaknya 252 pekerja Vale diperkirakan hilang.
Para petugas pertahanan sipil mengatakan, ada harapan jumlah orang selamat akan bertambah karena helikopter-helikopter telah menemukan beberapa tempat, yang kemungkinan digunakan sebagai tempat penampungan.
Namun, para petugas penyelamat kemungkinan harus menangguhkan operasi mereka karena hujan mulai turun di Brumadinho, kotamadya di Minas Gerais.
Pemerintah Brasil telah menjanjikan penyelidikan penuh atas kasus tersebut. Presiden Jair Bolsonaro dan Gubernur Negara Bagian Minas Gerais Romeu Zema pada Sabtu pagi terbang ke wilayah bencana dan berjanji akan mengerahkan bantuan serta berbagai sumber daya untuk membantu pemulihan wilayah.
Pada November 2015, sebuah bandungan limbah pertambangan juga roboh di Mariana, Minas Gerais. Peristiwa itu menewaskan 19 orang dan menyebabkan kerusakan serius pada lingkungan dan ekonomi. Insiden itu dianggap sebagai bencana lingkungan terburuk dalam sejarah Brasil.