REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea Maurizio Sarri mengaku bahwa ia mungkin tidak membekali pemain dengan suntikan motivasi. Sehingga, ini membuat klub yang dimiliki konglomerat Rusia Roman Abramovich itu dipermalukan tuan rumah Bournemouth dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Rabu (30/1).
Sarri, yang menghadapi teriakan, "Anda tidak tahu apa yang sedang Anda perbuat!" dari pendukung Chelsea, harus mengurung pemainnya selama satu jam di ruang ganti setelah pertandingan usai. Ini untuk mencari tahu mengapa the Blues tidak mampu mencetak satu gol pun.
Kekalahan tersebut tidak hanya membuat Chelsea terancam gagal menempati peringkat empat besar karena perbedaan gol, tapi posisi Sarri sebagai pelatih saat ini dalam sorotan setelah bertugas selama enam bulan dari kontrak tiga tahun.
"Saya kira pemain sudah cukup bagus. Mungkin kami tak berada di peringkat teratas Liga Primer saat ini, tapi kami masih bisa bersaing. Saya tak bisa menerima kekalahan 0-4 dari Bournemouth. Saya ingin menyampaikan rasa hormat pada Bournemouth, dan Anda tahu saya menyukai pelatih Eddie Howe, tapi rasanya mustahil kalah 0-4," kata Sarri. "Mungkin itu kesalahan saya, mungkin saya tak bisa memotivasi pemain. Tapi tim ini sangat kuat dan juga bisa menang tanpa pelatih."
Sarri mengaku merasa frustrasi namun bukan dalam hal tekanan. Ia pun meminta staf pelatih meninggalkan ruangan usai kekalahan memalukan itu.
"Saya tidak melihat tanda-tanda perbaikan pekerjaan saya, jadi saya frustrasi. Saya segera berbicara dengan pemain, tapi sulit bagi mereka untuk menjelaskan mengapa. Jadi saya harus coba lagi besok, karena kami harus segera memecahkan masalah ini," kata Sarri menjelaskan. "Saya hanya bisa menyampaikan permintaan maaf kepada para pendukung."