REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Penyelidik asal Amerika Serikat yang memimpin penyelidikan atas pembunuhan Jamal Khashoggi mengatakan bahwa ia belum menerima semua informasi yang ia cari. Namun, ia mengaku masih memiliki harapan untuk melakukan penyelidikan dengan tuntas.
Agnes Callamard, sedang dalam misi dan sudah satu pekan berada di Turki. Ia telah mengadakan pembicaraan di Ankara dan Istanbul dengan para menteri pemerintah, pejabat intelijen, dan kepala jaksa Istanbul.
"Kami telah mengadakan pertemuan yang baik di sini, kami masih sedikit kecewa bahwa kami tidak bisa mendapatkan semua informasi yang kami minta terkait dengan penyelidikan," katanya kepada wartawan di Istanbul.
Badan intelijen AS itu meyakini otoritas Arab Saudi, secara de facto Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman memerintahkan operasi untuk membunuh Khashoggi dengan memutilasi tubuhnya. Namun, Riyadh membantah keterlibatan sang pangeran.
"Tetapi kami masih berharap bahwa pihak berwenang akan dapat memenuhi komitmen mereka dan menyerahkan kepada kami beberapa informasi terkait penyelidikan polisi," katanya, seraya menambahkan ia berharap dapat melakukan penyelidikan penuh dan yang berhasil.
Pada Selasa, Callamard mengunjungi konsulat di Istanbul tetapi tidak masuk. Dia mengatakan sedang menunggu permintaan akses yang dibuat ke pemerintah Saudi. Dia mengatakan bisa menerbitkan laporannya pada akhir Mei, meskipun tanggalnya bisa berubah.
Khashoggi, kolumnis Washington Post yang tinggal di Amerika Serikat, dibunuh pada 2 Oktober di konsulat Saudi di Istanbul. Ia ke Konsulat untuk mengumpulkan dokumen pernikahan yang direncanakannya