REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskpai Lion Air Group yakni Lion Air dan Wings Air saat ini sudah menerapkan bagasi berbayar sejak 22 Januari 2019. Selama menerapkan bagasi berbayar untuk seluruh penerbangan domestik, ketepatan waktu operasional (OTP) Lion Air meningkat.
Corporate Communication Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, peningkatan ketepatan waktu penerbangan tersebut dari rata-rata 65 persen menjadi 88 persen.
Untuk itu, Lion Air akan mempertahankan tingkat ketepatan waktu penerbangan tersebut. “Sebagai langkah mempertahankan tingkat OTP, kami tetap memberlakukan kebijakan bagasi nol kilogram untuk rute domestik,” jelas Danang Jumat (1/2).
Dengan adanya bagasi berbayar, Danang mengatakan Lion Air dan Wings Air menawarkan layanan kepada setiap pelanggan untuk mempersiapkan rencana perjalanan lebih awal. Hal itu dilakukan dengan penjualan tiket berkonsep sesuai kebutuhan pelanggan.
Baca juga, Kemenhub: Tarif Bagasi Prabayar Lion Air Banyak Dikeluhkan
“Jika pelanggan akan membawa bagasi saat bepergian maka dapat membeli bagasi. Sebaliknya, bila bepergian tanpa bagasi, maka tidak perlu membayar bagasi,” tutur Danang.
Penumpang Lion Air Group yang akan membawa bagasi dapat melakukan pembelian voucher bagasi prabayar melalui agen perjalanan, laman resmi Lion Air, dan kantor penjualan tiket Lion Air Group.
Dengan membeli voucher bagasi prabayar, penumpang Lion Air dapat membeli dengan harga lebih hemat pada saat dan setelah pembelian tiket. Pembelian voucher tersebut minimal enam jam sebelum keberangkatan.
Sementara untuk bagasi kabin, penumpang Lion Air Group kecuali bayi diperbolehkan membawa satu bagasi kabin dengan maksimum berat tujuh kilogram dengan ukuran 40 cm x 30 cm x 20 cm. Selain itu juga satu barang pribadi seperti tas laptop atau perlengkapan bayi, bahan membaca, tas jinjing, dan sebagainya.