Sabtu 09 Nov 2024 08:38 WIB

Diisukan Mau Rombak Jajaran Direksi, Ini Kata Dirut Garuda Indonesia

Dirut Garuda sebut siap profesional hadapi RUPSLB 15 November.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muncul rumor Garuda Indonesia akan melakukan perombakan jajaran direksi dalam waktu dekat. Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan kesiapan untuk bersikap profesional dalam menghadapi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 15 November 2024.

Irfan ditemui seusai peluncuran desain pesawat bergambar Pikachu, di Jakarta, Jumat (8/11/2024) malam, mengatakan bahwa sebagai seorang profesional, dirinya siap menjalankan amanah jika masih dipercaya menjadi dirut dan ikhlas apabila diganti, sesuai keputusan para pemegang saham.

Baca Juga

"Kami ini profesional, jadi ketika diminta (menjadi dirut) kita terima kasih, ketika diganti kita juga terima kasih, kalau memang perlu diganti," kata Irfan.

Ia juga mengakui bahwa RUPSLB Garuda Indonesia pada 15 November memiliki agenda utama untuk melakukan perubahan pada jajaran pengurus, baik di level direksi maupun komisaris perusahaan.

"Tanggal 15 RUPS oke, memang ada RUPS tanggal 15 (November) RUPSLB agendanya adalah perubahan pengurus. Pengurus itu adalah direksi dan komisaris," ujarnya pula.

Ketika ditanya terkait beredarnya kabar Plt CEO Lion Air Wamildan Tsani Panjaitan bakal menjadi kandidat Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Irfan menyatakan bahwa segala keputusan tersebut berada di tangan pemegang saham.

"Ini wewenang di luar kewenangan kita (yang) profesional. Ini seluruhnya kewenangan pemegang saham dan kita menghormati itu," kata dia lagi.

Menurutnya, sebagai seorang profesional, ia menghormati sepenuhnya keputusan yang diambil oleh pemegang saham tanpa mempertanyakan pertimbangan-pertimbangan tersebut.

"Pemegang saham tentu pasti punya banyak pertimbangan yang kita juga tidak akan tanyakan karena kita ini profesional," katanya pula.

Irfan mengatakan bahwa RUPSLB merupakan kewenangan penuh dari para pemegang saham, dan pihaknya menghormati segala keputusan yang akan diambil

Ia akan menunggu hasil RUPSLB yang berlangsung pada 15 November mendatang.

"Kita dari awal kita bergabung, kita diminta menjalankan ABCDEFGHIJ kita jalankan, habis itu semua tergantung pemegang saham. Kita tunggu tanggal 15 (November) ya," kata Irfan lagi.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan RUPSLB Garuda bakal menjelaskan alasan perubahan pengurus tersebut. Lantas, ia meminta untuk menunggu hasil rapat itu terlebih dahulu.

"Belum RUPS, tunggu aja RUPS-nya," ujar Erick di Jakarta, Kamis (7/11).

Ketika ditanya apakah akan ada perombakan Direksi Garuda, Erick mengatakan belum bisa dijelaskan dan itu akan terjawab saat RUPSLB nanti.

"Nanti kalau sudah RUPS, diceritakan," ujar Erick.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement