Kamis 07 Feb 2019 07:00 WIB

Timnas U-22 Sudah Berbahaya Tapi Masih Gugup

Garuda muda kurang tenang dalam menerapkan serangan balik.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pesepak bola Timnas Indonesia U-22 R.Lastori (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Bhayangkara FC Arif Setiawan (tengah) pada laga pertandingan persahabatan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (6/2/2019).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Pesepak bola Timnas Indonesia U-22 R.Lastori (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Bhayangkara FC Arif Setiawan (tengah) pada laga pertandingan persahabatan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (6/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelatih tim nasional (timnas) U-22 Indra Sjafri menyoroti anak-anak asuhannya yang ia nilai agak gugup ketika melakoni laga uji coba kontra Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (6/2). Menurut Indra, pasukannya kurang tenang ketika menerapkan strategi serangan balik pada paruh akhir babak kedua.

Timnas U-22 sebenarnya tampil berbahaya untuk lawan setelah sempat unggul lewat gol Andy Setyo Nugroho dan eksekusi penalti Gian Zola, tapi, Indra harus puas dengan hasil imbang 2-2. Ini lantaran gawang kiper pengganti M Riyandi kebobolan dua gol tendangan jarak jauh Ilham Udin Armayn dan Mahir Radja.

"Ketika babak kedua, menggunakan skuat tim kedua itu, sangat counter attack, tapi transisinya lambat dan cenderung menunggu saat dalam situasi bertahan," kata Indra dalam jumpa pers pascalaga.

Timnas U-22 menerapkan strategi permainan dengan menekankan pada penguasaan bola dominan sepanjang babak pertama hingga pertengahan awal babak kedua. Kendati tak membuahkan gol pada babak pertama, timnas U-22 bisa unggul dua gol lebih dulu pada babak kedua.

Setelah unggul dua gol, Indra rupanya menginstruksikan para pemainnya untuk menerapkan skema serangan balik, termasuk dengan melakukan rotasi pemain. Namun, strategi itu tak berjalan mulus dan timnas U-22 kemasukan dua gol.

"Secara keseluruhan ketika pakai strategi kedua, kami keluar dari tekanan dengan kurang smooth saya bilang," ujar Indra.

Sejak kick-off, kedua tim berhati-hati dalam menyusun serangan. Anak-anak Garuda Muda lebih mengoptimalkan umpan pendek satu-dua sentuhan. Pada menit ke-17, Bhayangkara mempunyai peluang perdana. Sayangnya, sepakan Herman Dzumafo melambung di atas mistar gawang Awan Setho.

Pada menit ke-25, lagi-lagi Dzumafo mendulang kans emas. Memanfaatkan kesalahan pemain belakang timnas U-22, Rachmat Irianto, pemain asal Kamerun berhasil mencuri bola di dekat kotak penalti lawan. Kali ini sepakan jarak dekat Dzumafo bisa digagalkan bek garuda muda.

Seusai jeda, Bhayangkara mencoba mendominasi. Tim polesan Alfredo Vera menguasai lini tengah pada awal-awal babak kedua.

Namun, Garuda Muda justru mencuri gol terlebih dahulu. Berawal dari tembakan bebas dari sisi kanan penyerangan timnas U-22, bola yang datang langsung disambar Andy Setyo dengan tendangan terbang. Tiga menit berselang, pasukan Indra Sjafri menggandakan keunggulan.

Berawal dari handball pemain belakang the Guardian di kotak penalti, wasit langsung menunjuk titik putih. Gian Zola yang menjadi eksekutor berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Tersengat situasi tersebut, Dzumafo cs merespons. Hasilnya pada menit ke-75, juara Liga Indonesia 2017 itu memperkecil ketertinggalan. Sepakan Ilham Udin Armayin gagal diselamatkan Satria Tama.

Bhayangkara makin gencar menyerang. Pada menit ke-83, tembakan voli Mahir Radja merobek jala Tama. Skor 2-2 bertahan hingga pertandingan berakhir. Laga melawan Bhayangkara menjadi satu dari dua pertandingan uji coba yang dijadwalkan timnas U-22 sebelum bertolak ke Kamboja mengikuti Piala AFF U-22 pada 17-26 Februari. Selanjutnya, timnas U-22 akan ke Malang untuk menghadapi Arema FC dalam laga uji coba kedua di Stadion Kanjuruhan, Ahad (10/2).

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement