REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Masjid Pusat Maiduguri di negara bagian Borno, Nigeria, secara resmi dibuka kembali setelah 33 tahun proyek pembangunannya terabaikan. Masjid terbesar di Borno itu diresmikan hari ini, Jumat (8/2) waktu setempat setelah tahap renovasinya rampung dilakukan oleh gubernur pemerintah Kashim Shettima.
Pembukaan masjid ini disambut gembira oleh warga, terutama istana Shehu, para pemimpin agama dan para tetua. Shehu Borno, Alhaji Abubakar Ibnu Umar Garbai Al-Amin Elkanemi, dalam sebuah pengumuman mengatakan bahwa masjid tersebut akan dipersiapkan dan diresmikan oleh Sultan Sokoto dan Presiden Jenderal Dewan Tertinggi Nigeria untuk Urusan Islam, Muhammad Sa'ad Abubakar, di Maiduguri.
"Yang Mulia, Shehu Borno dan Wakil Presiden Jenderal Dewan Tertinggi Nigeria untuk Urusan Islam, Alhaji (Dr) Abubakar Ibnu Umar Garbai Al-Amin Elkanemi, dengan hangat mengundang umat Muslim ke peresmian Masjid Pusat Maiduguri bersejarah yang selesai dan direnovasi oleh administrasi Gubernur Kashim Shettima, setelah 33 tahun sejak masjid dimulai," demikian pernyataan dari Shehu dari istana Borno, seperti dilansir di The Sun Nigeria, Jumat (8/2).
Masjid Pusat Maiduguri pertama kali dibangun pada 1918 sebelum dihancurkan pada 1986 untuk tujuan perluasan dan renovasi. Warga yang mampu secara finansial dan pemerintah berturut-turut telah mencoba untuk menyelesaikan pembangunan masjid. Akan tetapi, proyek itu macet sampai dimulai kembali oleh Gubernur Shettima sekitar tiga tahun lalu dan rampung pada akhir 2018.
Masjid Pusat Maiduguri terkenal sebagai salah satu masjid yang paling indah dan luas di Nigeria dan berada di bawah pengawasan Shehu Borno. Selain masjid pusat, lima masjid Jumaat lainnya yang tersebar di ibukota negara bagian juga akan dibuka.
Empat masjid lainnya akan diresmikan pada hari yang sama, termasuk Masjid Umar Bin Khatab Jum'a dan sekolah Islamiyya di Bulumkutu, Masjid Jumma'a Kalimari di Shehuri Selatan, masjid Mafoni Jumma'a dan masjid Abujan Talakawa Jumma 'a. Gubernur Shettima telah mengklarifikasi bahwa masjid lain yang terletak di sekitar Kasuwan Shanu di Maiduguri juga merupakan di antara yang akan dipersiapkan dibuka.
Pemerintahan Gubernur Shettima memang telah membangun kembali gereja-gereja dan tempat ibadah. Selama kunjungan penilaian ke Masjid Pusat, Gubernur Shetttima pernah mengatakan bahwa pemerintah akan menangani kebutuhan khusus setiap masyarakat dan orang-orang Borno. Dikatakan, memenuhi kebutuhan keagamaan sama pentingnya bagi mereka dengan menyediakan kebutuhan dasar lainnya.
Menurut buku-buku sejarah, Borno adalah yang paling awal dalam melembagakan Islam di Nigeria, lebih dari 500 tahun sebelum Jihad Usman Dan Fodio pada 1804. Borno telah menjadi pintu gerbang terhadap beasiswa Islam di Nigeria.