REPUBLIKA.CO.ID, ILORIN – Seorang wirausahawan dermawan rela merogoh kocek pribadinya untuk memperbaiki sebuah masjid bersejarah di Kota Ilorin, Nigeria.
Ialah Waziri Yakubu Gobir, seorang dermawan yang seorang diri membiayai perbaikan Masjid Gambari di Ilorin yang telah berusia lebih dari 200 tahun.
Dilansir dari The Sun pada Kamis (27/10/2022) Gobir mengaku melakukan itu karena kecintaannya terhadap Masjid Gambari dan untuk memajukan kota Ilorin.
Dia pun menanggung seluruh biaya yang dibutuhkan untuk rekonstruksi Masjid Gambari yang totalnya diperkirakan sebanyak 250 juta Naira atau setara Rp8,8 miliar.
Namun sebelumnya beberapa penduduk asli Ilorin mengumpulkan uang donasi sebanyak 30 juta Naira untuk proyek rekonstruksi masjid bersejarah yang diawasi sebuah komite khusus.
Gobir mengatakan bahwa rekonstruksi masjid akan memberikan modifikasi arsitektur dan struktural yang sesuai dengan status sejarahnya.
“Masjid pertama kali didirikan pada abad ke-17 dan selama lebih dari 200 tahun sampai sekarang telah menjadi pusat untuk kajian tafsir Alquran selama Ramadhan. Sholat Idul Fitri telah berlangsung di masjid ini selama lebih dari 200 tahun. Ulama besar, Syekh Alimi, biasa menghadiri sholat Jumat dan kajian tafsir di masjid ini," katanya.
Gobir.yang juga calon gubernur dari Partai Pemuda Rakyat (YPP) mengatakan bahwa dia bukan orang terkaya.
Dia menambahkan bahwa niatnya itu muncul untuk mempertahankan pentingnya sejarah masjid dan dakwah Islam.
Sementara itu dalam sebuah pidato, seorang cendekiawan Islam terkemuka di Ilorin Sulaiman Sheu Borno menggambarkan gerakan itu sebagai pengabdian kepada Allah SWT dan kemanusiaan.
Dia menambahkan bahwa dermawan berdiri dalam posisi yang baik untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT karena membiayai penyelesaian proyek rekonstruksi masjid kuno.Ulama juga memberi pesan bahwa manusia harus selalu membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT.
Beberapa pejabat pada acara tersebut termasuk Imam Besar Ilorin, Syekh Bashir Mohammad Soliu, Imam Imale dari Ilorin, Ajanasi Agba Syekh Mustapha, Hakim Idris Haroon, Profesor Yusuf Lanre Badmus, anggota Majelis Ulama dan Imam Gambari, dan lainnya.