Jumat 08 Feb 2019 17:27 WIB

Bio Farma Tanda Tangani Pakta Integritas

Pakta Integritas ini merupakan komitmen seluruh insan Bio Farma dalam menerapkan GCG.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) M. Rahman Roestan menyampaikan pandangannya pada acara Refleksi Kinerja BPOM dan Proyeksi Tahun 2019 di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) M. Rahman Roestan menyampaikan pandangannya pada acara Refleksi Kinerja BPOM dan Proyeksi Tahun 2019 di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Selasa (15/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seluruh insan PT Bio Farma melaksanakan penandatanganan Pakta Integritas terkait penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), Jum’at (8/2) di Gedung Serba Guna Bio Farma.

Penandatanganan dilakukan secara serempak oleh Komisaris Utama Bio Farma, Farid Wadjdi, dan Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Roestan, dan diikuti oleh seluruh anggota komisaris, direksi, komite audit, dan komite risiko, serta seluruh karyawan.

Penandatanganan Pakta Integritas ini merupakan komitmen seluruh insan Bio Farma dalam menerapkan GCG dan merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Negara BUMN Rl Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang lndikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Roestan, produk Bio Farma sudah dipercaya di 140 negara. Tentu saja masih menjadi andalan dari Pemerintah Indonesia sebagai penyedia vaksin untuk program imunisasi nasional. 

Saat ini pun, kata dia, PT Bio Farma diminta untuk menjadi Centre of Excellence untuk bidang vaksin dan bioteknologi di negara-negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI). Serta, banyak penawaran kerja sama dari partner global dan domestik. Hal ini, tidak bisa lepas dari GCG yang baik.

“Kami dari Bio Farma berkomitmen dari Dewan Komisaris, Direksi, unit kerja untuk sama-sama melaksanakan GCG yang baik, dan Alhamdulillah kami bisa berkonsultasi dan mendapatkan penilaian dari BPKP Jawa Barat," katanya.

Perlu diketahui, Bio Farma sudah dinilai sebanyak enam kali dibantu dan dinilai oleh BPKP Jabar untuk penerapan GCG, dan tiga kali self-assessment. Yakni dengan skor yang terus meningkat sejak tahun 2015 dengan skor 87, 2016 dengan skor 90,49 dan 2017  dengan skor 90.53. 

Sementara itu, menurut Komisaris Utama Bio Farma, Farid Wadjdi, hasil dari penilaian GCG ini akan memberikan nilai tambah untuk memajukan Bio Farma. Serta, menjadi pedoman untuk menjalankan perusahaan.

“Tanggung jawab kami untuk menerapakan GCG bukan dari manajemen saja tapi juga harus diterapkan oleh pemegang saham, komisaris pun perlu menerapakan GCG," kata Farid seraya mengatakan nilai yang dicapai oleh perusahaan dari nilai GCG tahun sebelumnya, harus menjadi tolak ukur apa yang harus dilakukan kedepannya dalam menjalankan bisnis Bio Farma.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement