REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kelompok Palestina Fatah mengecam adanya seruan di antara pemukim Israel untuk membunuh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Menurut mereka, hal itu terjadi akibat adanya penghasutan yang dilancarkan pemerintah Israel.
"Penghasutan Israel adalah hasil dari kebijakan kebencian yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap Palestina," kata Juru Bicara Fatah Osama al-Qawasmi dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Anadolu Agency, Senin (11/2).
Al-Qawasmi juga menuduh Israel mengobarkan terorisme dengan mengejar pendudukannya membangun penghalang Apartheid. Ia juga mencegah kebebasan bergerak, melakukan eksekusi lapangan dan penghancuran rumah serta membunuh dan menangkap anak-anak.
"Jadi bukan Presiden Abbas yang membela hak-hak rakyat kami sesuai dengan legitimasi internasional," masih kata juru bicara itu.
Hingga kini, tidak ada komentar dari pemerintah Israel tentang pernyataan Fatah. Pemukim dilaporkan menyerukan pembunuhan Abbas selama demonstrasi yang diadakan di Tel Aviv, Yerusalem dan beberapa pemukiman di Tepi Barat pada Sabtu (9/2).
Para pengunjuk rasa membawa spanduk yang menyerukan "pembubaran pemodal pembunuhan", bersama dengan foto-foto Abbas. Pembicaraan damai yang disponsori oleh AS antara Palestina dan Israel runtuh pada 2014 karena ada penolakan yang terakhir untuk menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat yang diduduki.