Selasa 12 Feb 2019 15:52 WIB

Persis: Sosialisasi Pemilu tidak Layak di Masjid

Menurutnya, banyak tempat yang lebih sesuai untuk menjadi lokasi sosialisasi pemilu

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Hasanul Rizqa
Persis
Foto: Istimewa
Persis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemanfaatan rumah ibadah sebagai tempat sosialisasi pemilihan umum (pemilu) menuai polemik. Berbagai pihak menganggap hal itu sebaiknya tidak dilakukan.

Ketua Bidang Tarbiyyah Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) Irfan Safrudin menilai,masjid tidak seharusnya menjadi tempat pelaksanaan sosialisasi dalam konteks pemilu.

"Karena, meskipun sosialisasi Pemilu oleh KPU, sangat rentan digunakan keluar dari tujuan tersebut. Sehingga, akan menimbulkan keresahan dan konflik di antara jamaah itu sendiri," kata Irfan melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Selasa (12/2).

Lebih lanjut, dia menjelaskan beberapa fungsi masjid selain sebagai tempat ibadah. Misalnya, pendidikan serta peningkatan kapasitas sosial dan budaya masyarakat Muslimin setempat. Masjid juga dapat berfungsi sebagai tempat penyadaran yang berkaitan dengan kemaslahatan bersama. Umpamanya tentang pentingnya kesehatan, kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan pemberdayaan ekonomi umat.

Maka dari itu, urusan pemilu sebaiknya tetap berada di luar rumah ibadah. Menurut dia, masih banyak tempat yang lebih sesuai untuk menjadi lokasi sosialisasi pemilu oleh KPU.

"KPU masih bisa memilih dan dapat menggunakan tempat-tempat lainnya yang bisa disewa atau dibayar. Karena anggaran untuk itu sudah disediakan," ujar dia.

Seperti diketahui, Komisioner KPU Wahyu Setiawan menjelaskan, pihaknya akan menggunakan masjid dan rumah ibadah lainnya untuk mengefektifkan sosialisasi dan pendidikan politik dalam konteks Pemilu 2019, termasuk pemilihan presiden (Pilpres). Menurut Wahyu, hal itu perlu karena tatap muka menjadi salah satu metode sosialisasi yang paling efektif. Dalam pelaksanannya, KPU juga akan bermitra dengan Kementerian Agama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement