Kamis 14 Feb 2019 04:04 WIB

Menutup Aib Sesama

Rasulullah mengingatkan kita menjaga lisan.

Bicara aib orang lain (Ilustrasi)
Bicara aib orang lain (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Abdillah

 

Dari Abu Barzah Al-Aslami, dia berkata, Rasululullah SAW bersabda: "Wahai orangorang yang beriman dengan lisannya, tapi keimanannya belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian mengumpat seorang Muslim dan jangan pula mencari-cari kesalahannya. Sebab siapa saja yang mencari-cari kesalahan orang lain, maka Allah akan mencari-cari kesalahannya. Maka siapa saja yang Allah telah mencari-cari kesalahannya, Allah tetap akan menam paka n kesalahannya meskipun ia ada di dalam rumahnya." (HR Abu Dawud).

Hadis Rasulullah ini memberikan peringatan kepada kita untuk menjaga lisan. Tidak membicara kan kekurangan orang lain dan mencari-cari kesalahannya. Islam adalah agama rahmat yang mengajarkan umatnya untuk tidak mengumpat dan membuka aib sesama. Orang yang beriman harus menjaga tutur kata dalam ucapan maupun sesuatu yang disampaikan dalam tulisan.

Menggunjing termasuk dosa besar yang dilarang dalam Islam. Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha penerima tobat, Maha Penyayang" (QS al- Hujurat:12).

Kita harus sadar, manusia bukan malaikat yang terbebas dari dosa dan bukan iblis yang sepenuhnya durhaka. Manusia bisa benar, juga bisa salah. Tidak ada manusia yang sempurna dalam segalanya, selalu ada kekurangan yang menyertai nya. Nabi bersabda: setiap anak adam pernah berbuat salah dan sebaik-baiknya yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya (HR Tirmidzi).

Oleh sebab itu, tidak ada alasan untuk manusia berbangga karena melakukan kebaikan dan meren dahkan orang yang pernah melakukan kesalahan. Karena pada dasarnya, setiap orang memiliki cela yang masih Allah tutupi. Imam Ahmad bin Hambal ketika dipuji oleh seseorang dia berkata, "Demi Allah, seandainya engkau mengetahui apa yang ada padaku berupa dosa dan kesalahan, niscaya engkau taburkan tanah di atas kepalaku".

Dari pernyataan tersebut, kita bisa memahami bahwa setiap manusia memiliki aib yang masih dijaga oleh Allah yang maha penyayang. Dan kalau dibuka, keburukan akan tampak.

Sebagai seorang Muslim, kita harus belajar menjaga kekurangan orang lain. Renungi aib sendiri tanpa harus memikirkan kelemahan saudara Muslim lainnya. Alangkah baiknya jika kita menutup rapat aib sesama dan menjaga kehormatannya, karena orang yang menutupi aib saudaranya, Allah akan menjaga aibnya.

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa menutupi aib seorang Muslim, Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat" (HR Ibnu Majah). ¦ 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement