REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Bhayangkara FC Alfredo Vera memuji pertahanan lawannya PSIS Semarang usai ditahan imbang 1-1 pada laga leg pertama babak 16 besar Piala Indonesia 2018-2019. Laga kedua tim berlangsung di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Selasa (19/2).
"PSIS bertahan dengan bagus, tetapi pemain kami juga terburu-buru," ujar Alfredo Vera usai pertandingan.
Menurut pelatih asal Argentina itu, kesulitan anak-anak asuhnya membongkar rapatnya pertahanan PSIS menjadi sesuatu yang akan dievaluasi untuk leg kedua. Apalagi, Bhayangkara juga kecolongan satu gol melalui serangan balik cepat PSIS.
"Saya baru dua pekan bersama tim. Jadi memang banyak yang harus dikoreksi. Yang jelas, kami menargetkan kemenangan pada leg kedua," tutur Alfredo.
Pemain sayap Bhayangkara FC Alsan Sanda menerima hasil seri dalam laga kontra PSIS. Untuk pertandingan berikutnya, pemain asal Nusa Tenggara Timur ini berharap skuatnya bisa menampilkan performa terbaik dan tak lagi kebobolan gol.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin," kata Alsan.
Gol via tendangan bebas bek Anderson Salles menyelamatkan Bhayangkara FC dari kekalahan saat berhadapan dengan PSIS Semarang. Gol Anderson ditorehkan pada menit ke-90+6. PSIS memimpin sejak menit ke-47 setelah sepakan Bayu Nugroho membobol gawang Bhayangkara FC.
Hasil ini membuat langkah Bhayangkara untuk lolos ke perempat final Piala Indonesia 2018-2019 cukup berat.
Mereka harus menang atau seri minimal dengan skor 2-2 ketika bertandang ke kandang PSIS di Stadion M. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah pada leg kedua, Ahad (24/2), jika ingin melaju ke delapan besar.