REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kini, usia Rasyid Ridha sudah menapaki remaja. Rasa ingin tahunya kian besar terhadap dinamika dunia, yang sedang berderap ke arah modern. Salah satu cirinya, diseminasi industri cetak.
Rasyid Ridha gemar membaca surat-surat kabar berbahasa Arab, semisal al-’Urwah al-Wusqa yang susunan redaksinya dipimpin Jamaluddin al-Afghani (wafat 1897) dan Muhammad Abduh (wafat 1905).
Terbitan itu berpusat di Paris, Prancis. Itulah kota tempat tinggal sementara kedua tokoh pembaru Islam tersebut selama diasingkan penguasa asalnya.
Rasyid Ridha begitu mengagumi gagasan-gagasan dan keberanian al-Afghani dan Abduh. Dia bahkan ingin agar kelak dapat belajar langsung kepada kedua sosok tersebut.