REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Geliat Islam di Selandia Baru tampak dari maraknya organisasi-organisasi Islam. Organisasi Islam pertama di negara yang beribukotakan Wellington ini bernama Asosiasi Muslim Selandia Baru (NZMA), didirikan di Auckland pada 1950. NZMA dibentuk berkat kerja sama antara imigran dari Eropa dan India. Mereka kemudian membentuk pusat Islam pada 1959.
Hingga sekarang, ada beberapa masjid dan beberapa sekolah Islam. Siswa dari Asia Selatan dan Asia Tenggara membantu mendirikan tempat ibadah dan pusat-pusat Islam di tempat lain dari 1960 dan seterusnya.
Pada April 1979, Mazhar Krasniqi bersama tiga organisasi Muslim regional Canterbury, Wellington, dan Auckland membentuk satu-satunya badan syariah nasional, Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru (FIANZ). Atas jasanya ini, Krasniqi mendapat penghargaan dari Pemerintah Selandia Baru pada 2002 dengan menerima Queens Service Medal.
Komunitas ini terkenal karena hubungan yang harmonis dengan masyarakat Selandia Baru yang lebih luas, dari berbagai lintas agama. FIANZ mendirikan Awards Harmony sebagai bagian dari Pekan Kesadaran Islam pada 2008. Program tersebut dihelat untuk mengakui kontribusi dari Muslim terhadap Selandia Baru dan meningkatkan pemahaman serta hubungan antara Muslim dan masyarakat luas.
Tak hanya itu, organisasi-organisasi kepemudaan Muslim juga berdiri, di antaranya Asosiasi Mahasiswa dan Pemuda Muslim yang dibentuk pada 1997. Organisasi yang dijalankan oleh mahasiswa dan pemuda ini berafiliasi dengan Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru.
Mereka melakukan kegiatan rutin, termasuk ceramah, turnamen olahraga, dan kamp pemuda Muslim serta bekerja dengan FIANZ yang menyelenggarakan Pekan Kesadaran Islam (Islam Awareness Weekly/ IAW).