Selasa 24 May 2022 09:10 WIB

Dua Masjid di Selandia Baru Terima Penghargaan

Masjid Al Noor dan Masjid Linwood terima penghargaan dari Kepolisian Selandia Baru.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Perdana Menteri Jacinda Ardern (tengah, berkerudung krem) meresmikan plakat peringatan bagi korban teror penembakan di Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru, Kamis (24/9).
Foto: AP Photo/Mark Baker
Perdana Menteri Jacinda Ardern (tengah, berkerudung krem) meresmikan plakat peringatan bagi korban teror penembakan di Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru, Kamis (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID,WELLINGTON -- Masjid Al Noor dan Masjid Linwood akan mendapat pengakuan dari polisi Selandia Baru, pada upacara penghargaan yang mereka buat. Pengakuan ini diberikan untuk menghormati mereka yang terlibat dalam respons serangan teror Christchurch.

Polisi disebut mengakui 59 staf masjid atas keterlibatannya dalam Operation Dean, menyusul penembakan massal 2019 di dua masjid yang menewaskan 51 orang. Kinerja anggota komunitas Muslim, warga sipil dan organisasi lainnya juga akan diakui.

Baca Juga

Imam Masjid Al Noor, Gamal Fouda, mengatakan dirinya dan Imam Masjid Linwood akan menerima penghargaan.  Sulit bagi komunitas Muslim untuk menghadiri acara seperti upacara penghargaan.

"15 Maret mengubah hidup kita selamanya, tetapi itu seharusnya tidak mengubah cara kita bertindak, cara kita berpikir dan cara kita bekerja bersama," kata dia dikutip di RNZ, Selasa (24/5).

Pihaknya bersama komunitas Muslim secara luas disebut akan terus bekerja sama dan tidak akan membiarkan kebencian memecah belah bangsa.

Fouda lantas mengatakan, cara anggota komunitas Muslim bertindak setelah serangan teroris 15 Maret berasal dari keyakinan mereka, keyakinan yang paling dipahami di seluruh dunia.

"...Orang-orang yang menganggap ISIS mewakili Muslim sebenarnya adalah kesalahpahaman. Mereka adalah jumlah yang sangat kecil dan mereka tidak mewakili kita," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia menyebut munculnya supremasi kulit putih dan sayap kanan sangat mengkhawatirkan bagi dunia. Hal ini berlaku tidak hanya di Selandia Baru tetapi juga di seluruh dunia, sehingga polisi disebut melakukan pekerjaan yang baik untuk negara.

Dia juga mengatakan komunitas Muslim akan terus melanjutkan menyampaikan pesan cintanya. Hal ini tidak datang dari budaya, namun dari keyakinan yang menyerukan saling pengertian dan kerja sama antara orang-orang dari ras dan warna kulit yang berbeda.

Fouda pun memuji polisi atas tanggapan cepat mereka dalam menangkap teroris setelah serangan itu. Ia mengatakan akan terus mendukung kinerja mereka.

"Masyarakat telah membangun hubungan dan persahabatan yang kuat dengan polisi dan komandan distrik John Price. Kami sangat menghargai pekerjaan yang telah mereka lakukan setelah 15 Maret," ucap dia.  /

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement