Sabtu 23 Feb 2019 06:11 WIB

Haji Agus Salim dan SI: Berkat Kecurigaan Belanda

Haji Agus Salim mengagumi HOS Tjokroaminoto

Red: Hasanul Rizqa
(ilustrasi) Haji Agus Salim
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
(ilustrasi) Haji Agus Salim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hanya kira-kira tiga tahun Haji Agus Salim aktif di sekolah HIS yang didirikannya di Koto Gadang. Perhatiannya kemudian mulai tercurah pada perkembangan organisasi-organisasi di Tanah Air yang muncul bak cendawan di musim hujan awal abad ke-20.

Begitu kembali ke Jawa, lelaki yang berperawakan pendek ini menyadari besarnya semangat orang-orang Pribumi terpelajar dalam membentuk pergerakan.

Baca Juga

Di Buitenzorg (Bogor), misalnya, sang perintis media massa Pribumi Medan Prijaji, RM Tirto Adisuryo (1875-1918) mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) pada 27 Maret 1909.

Misinya, memperjuangkan kepentingan umat Islam di Hindia Belanda. Melalui organisasi, Tirto berharap jumlah umat Islam yang begitu banyak secara kuantitas dapat menghasilkan kualitas kekuatan manajerial yang rapi dan visioner.