Ahad 24 Feb 2019 16:37 WIB

Saudi Tunjuk Putri Rima Jadi Dubes AS

Putri Rima menjadi wanita Saudi pertama yang menjabat sebagai duta besar.

Rep: Fergi Nadira/Rizki Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Putri Rima binti Bandar al-Saud.
Foto: Wikimedia.
Putri Rima binti Bandar al-Saud.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Putri Kerajaan Arab Saudi, Rima binti Bandar al-Saud ditunjuk menjadi duta besar untuk Amerika Serikat (AS) periode baru pada Sabtu (23/2) waktu setempat. Ini merupakan pertama kalinya Saudi mengizinkan wanita mengambil peran sebagai dubes untuk kerajaan.

Laman Alarabiya edisi Sabtu menuliskan, Putri Rima (43 tahun) menggantikan Pangeran Khalid bin Salman, adik dari Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Sementara itu Pangeran Khalid kini menduduki posisi baru sebagai wakil menteri pertahanan.

Baca Juga

Baginya, memang tidak mudah mengemban amanah baru di tengah perhatian AS pada kasus pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi.  Sejumlah anggota parlemen AS mengarahkan tuduhan kepada MBS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan sadis kolumnis The Washington Post itu.

Anggota parlemen AS akan mengambil tindakan keras terhadap Saudi atas kasus pembunuhan ini. Teranyar, parlemen menyetujui dihentikannya kerja sama persenjataan dengan Saudi.

Saudi membantah bahwa pembunuhan Khashoggi melibatkan MBS. Pembunuhan di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 itu dilakukan intelijen tanpa sepengetahuan kerajaan sehingga disebut sebagai operasi nakal.

Kejaksaan Saudi memproses kasus ini dan sampai pada tahap dakwaan terhadap 11 orang, lima di antaranya terancam hukuman mati.

Sementara itu, pengamat hubungan AS-Saudi dari Baker Institute University, Kristian Ulrichsen mengatakan, Saudi mencoba mengatur kembali hubungannya dengan AS melalui penunjukan dubes perempuan.

"Penunjukan dubes baru ini menandakan upaya Riyadh untuk mencoba dan mengatur kembali hubungan dengan Washington dan menggarisbawahi kasus Khashoggi. Namun tidak mungkin praktik itu akan sukses, setidaknya menghadapi Kongres," kata Ulrichsen

Putri Rima mengikuti jejak ayahnya, Bandar bin Sultan al-Saud saat menjabat sebagai duta besar untuk AS sejak 1983 hingga 2005. Putri Rima mmendapat gelar Bachelor of Arts dalam studi Mudeum di George Washington University. Sejak kembali ke Riyadh pada 2005, Putri Rima bekerja di sektor swasta dan publik.

Dia diketahui memegang beberapa posisis bisnis, termasuk sebagai CEO sebuah perusahaan ritel dengan Harvey Nichols Riyadh. Sang putri juga dipandang sebagai pendukung hak-hak perempuan, di sebuah negara yang sering dikritik karena catatannya tentang kesetaraan gender.

Baru-baru ini, ia bekerja di Otoritas Olahraga Umum kerajaan, yang berfokus pada peningkatan partisipasi perempuan dalam olahraga. Dia juga dikenal karena pekerjaannya di bidang advokasi kanker payudara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement