REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) regional Jawa Timur melaksanakan kegiatan Temu Ilmiah Regional (Temilreg) 2019 di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur. Acara tersebut diadakan selama dua hari, 25-26 Februari 2019.
"Temilreg ini merupakan salah satu langkah untuk membentuk peradaban ekonomi Islam yang lebih baik ke depannya melalui FoSSEI,” kata Dekan Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang, Dr Siswanto SE, Msi saat membuka Temilreg 2019, Senin (25/2), dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/2).
.Temilreg merupakan agenda tahunan FoSSEI di tingkat regional sebagai ajang silaturahim sekaligus sebagai uji kompetensi pengetahuan ekonomi Islam kader-kader FoSSEI.
"Temilreg Jawa Timur 2019 ini dihadiri oleh beberapa kader FoSSEI Jawa Timur. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya mengedepankan ilmiah, akan tapi ukhuwah dan dakwah harus kita utamakan,” kata Ketua Umum KSEI Sescom UIN Maliki Malang, Dhani Nashrullah.
KSEI Sescom UIN Maliki menjadi tuan rumah Temilreg Jatim 2019. "Rangkaian kegiatan Temilreg mencakup seminar nasional, olimpiade ekonomi Islam, pitching competition, LKTI, talkshow srikandi, focus group discussion, sarasehan FoSSEI, field trip dan gathering night,” ujar Dhani.
Setelah pembukaan dan peresmian, Temilreg diisi dengan seminar nasional yang mengusung tema "Strenghthening Halal Industry Through Increasing of Finance Literacy on Digital Era". Pemateri adalah Donny Kris Puriyono (founder dan CEO Malang Strudel), Dr Sunardi MM (akademisi Merdeka Malang) dan Laila Masruri Pimade M SEI (akademisi UIN Malang).
Koordinator Regional FoSSEI Jawa Timur 2019, Achmad Dika Maulana berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana bertukar pikiran antarkader FoSSEI Jawa Timur. "Dan yang paling penting pada kegiatan Temilreg ini kita harus menjunjung tinggi karakteristik FoSSEI, yaitu ukhuwah, dakwah dan ilmiah", tuturnya.