Rabu 27 Feb 2019 07:06 WIB

FoSSEI Jawa Timur Gelar Temu Ilmiah Regional

Ini langkah untuk membentuk peradaban ekonomi Islam yang lebih baik.

Suasana Temilreg yang diadakan oleh  FoSSEI Jawa Timur.
Foto: Dok FoSSEI
Suasana Temilreg yang diadakan oleh FoSSEI Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) regional Jawa Timur melaksanakan kegiatan Temu Ilmiah Regional (Temilreg) 2019 di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur. Acara tersebut  diadakan selama dua hari, 25-26 Februari 2019.

"Temilreg ini merupakan salah satu langkah untuk membentuk peradaban ekonomi Islam yang lebih baik ke depannya melalui FoSSEI,” kata Dekan Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang, Dr  Siswanto  SE, Msi saat membuka Temilreg 2019, Senin (25/2), dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/2).

.Temilreg merupakan agenda tahunan FoSSEI di tingkat regional sebagai ajang silaturahim sekaligus sebagai uji kompetensi pengetahuan ekonomi Islam kader-kader FoSSEI.

"Temilreg Jawa Timur 2019 ini dihadiri oleh beberapa kader FoSSEI Jawa Timur. Kegiatan ini diharapkan  tidak hanya mengedepankan ilmiah,  akan tapi ukhuwah dan dakwah harus kita utamakan,” kata Ketua Umum KSEI Sescom  UIN Maliki Malang, Dhani Nashrullah.

KSEI Sescom UIN Maliki menjadi tuan rumah Temilreg Jatim 2019. "Rangkaian kegiatan Temilreg mencakup  seminar nasional, olimpiade ekonomi Islam, pitching competition, LKTI, talkshow srikandi, focus group discussion, sarasehan FoSSEI, field trip dan gathering night,” ujar Dhani.

Setelah pembukaan dan peresmian, Temilreg diisi dengan seminar nasional yang mengusung tema "Strenghthening Halal Industry Through Increasing of Finance Literacy on Digital Era". Pemateri adalah Donny Kris Puriyono (founder dan CEO Malang Strudel), Dr  Sunardi  MM (akademisi Merdeka Malang) dan Laila Masruri Pimade  M SEI (akademisi UIN Malang).

Koordinator Regional FoSSEI Jawa Timur 2019, Achmad Dika Maulana berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana bertukar pikiran antarkader FoSSEI Jawa Timur. "Dan yang paling penting pada kegiatan Temilreg ini kita harus menjunjung tinggi karakteristik FoSSEI, yaitu ukhuwah, dakwah dan ilmiah", tuturnya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement