REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para santri dan kaum milenial di Garut, Jawa Barat, dilatih cara mengolah kopi. Pelatihan ini bagian dari program kewirausahaan "santripreneur" sekaligus memanfaatkan potensi lokal.
Inisiator Sekolah Barista Santri Indonesia (SBSI) Gus Syauqi mengatakan pihaknya menggelar pelatihan barista bagi para santri, kaum muda, dan pelaku UMKM di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk memanfaatkan potensi lokal.
"Usaha kopi itu bisa menjadi peluang di tengah kecenderungan masyarakat Indonesia yang semakin menggandrungi kopi apalagi varietas kopi nusantara sangat beragam. Sekaligus menjadi peluang bagi kita untuk menumbuhkan semangat berwirausaha dan memperkuat ekonomi keumatan," kata Gus Syauqi.
Pelatihan Barista sehari yang digelar pada 2 Maret 2019 itu melibatkan puluhan anak muda Garut yang tertarik untuk mempelajari usaha kedai kopi. Seiring dengan itu pula Santri Millenial Center (Simac) meresmikan Kedai Kopi Abah di Garut.
Kedai Kopi Abah yang dilaunching tersebut berlokasi di Jalan Wanaraja Pandai No. 471 Kota Garut. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari upaya Simac dalam program pengembangan kewirausahawan di Indonesia termasuk Jawa Barat.
Sejak 2018, Kopi Abah secara rutin mengadakan pelatihan barista setiap minggu di berbagai kota di Indonesia, mulai dari Jakarta, Banten, Bogor, Cirebon, Bandung, Kuningan, Banjar dan saat ini di Garut.
Simac dengan produk Kopi Abah merupakan salah satu wujud dari implementasi Gagasan Arus Baru Ekonomi Indonesia yang dirintis oleh KH Ma¿ruf Amin. Gagasan Arus Baru Ekonomi Indonesia merupakan sebuah ide besar untuk memperkuat ekonomi umat dan bangsa Indonesia.
Santri Millenial Centre adalah sebuah wadah perjuangan santri di dalam membangun ekonomi kerakyatan berbasis keuamatan. Wadah ini menargetkan mampu mencetak jutaan santri usahawan di seluruh Indonesia.
Sebagai komitmen bersama dalam mencetak generasi tangguh yang Islami dengan menciptakan produk halal dan tidak ada riba