REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) Braman Setyo menargetkan bisa menyalurkan dana bergulir hingga Rp 100 miliar di Sumatra Barat. Sementara itu semenjak 2008 hingga kini, LPDB telah menggulirkan dana senilai Rp 60 miliar di Sumbar.
LPDB pun ingin mendorong pelaku usaha di Sumatera Barat tertarik lagi mengakses dana bergulir. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi dan kinerja pelaku usaha.
"Kami ingin di Sumbar serapan dana bergulir meningkat menjadi Rp 100 Miliar, bahkan lebih. Dana itu sebagai perkuatan modal bagi pelaku usaha di berbagai kabupaten/kota di Sumatera Barat," harap Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo saat Sosialisasi Program Inklusif Dana Bergulir LPDB KUMKM, di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Makin antusias pelaku usaha di Sumbar mengakses dana bergulir LPDB, Braman semakin bersemangat melakukan sosialisasi. Bagi pelaku usaha yang ingin mengakses dana bergulir LPDB, imbuhnya, cukup datang ke Jamkrindo atau Jamkrida dan Dinas Koperasi dan UKM di Sumbar, tidak perlu ke Jakarta, sehingga lebih efektif dan efisien.
Peluang usaha di Sumbar, tambahnya, sangat besar karena di berbagai daerah di Indonesia dan sejumlah negara pasti ada restauran atau rumah makan padang. "Potensi seperti ini harus kita dorong, usaha-usaha kreatif juga harus dikembangkan supaya mempunyai nilai tambah tinggi," pintanya.
Selama ini yang bisa mengakses dana bergulir LPDB, menurutnya, hanya koperasi dan UKM yang memiliki badan hukum saja. Padahal banyak pelaku usaha yang sifatnya perorangan. "Kami berharap dalam beberapa bulan ke depan akan ada aturan yang memperbolehkan kami menyalurkan dana bergulir langsung ke pelaku usaha," ucap Braman.
Hadir pada acara tersebut Deputi Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM Rulli Nuryanto, Direktur Pembiayaan Syariah Jaenal Aripin, Direktur Bisnis Krisdianto, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat Zirma Yusri.
Hadir juga para pelaku koperasi dan UKM dari Kabupaten Limapuluh Kota, Payakumbuh, Agam dan sekitarnya, Jamkrindo cabang Padang, Jamkrida Sumbar, Lembaga Keuangan Bank (LKB), Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan lain-lain.
Sementara itu Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengatakan, setiap usaha permasalahan klasiknya adalah permodalan. Dengan dana bergulir LPDB ini diyakini bisa membantu pelaku usaha di Sumbar, khususnya di Kabupaten Limapuluh Kota dan sekitarnya lebih maju dan berkembang lagi.
"Peluang itu ada, mari kita sinkronisasikan supaya ada realisasi dari program ini di masyarakat Sumbar, khususnya Kabupaten Limapuluh Kota dan sekitarnya," kata Irfendi.
Pemkab Limapuluh Kota selalu menstimulir agar produk dari pelaku usaha bisa diterima di pasar, sehingga mempunyai semangat lagi untuk mengembangkan usahanya.
"Produk yang populer dari kami adalah kuliner rendang dan pakaian tenun, semoga ke depan bisa tembus di tingkat nasional bahkan internasional," harap bupati.
Dalam acara tersebut juga diisi coaching clinic oleh tenaga-tenaga profesional LPDB-KUMKM tentang prosedur tata cara pembuatan proposal mengakses dana bergulir LPDB KUMKM, sehingga peserta dapat berkonsultasi dan mengetahui apa saja yang menjadi kendala/kekurangan dalam proposalnya