REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persebaya Surabaya berhasil menaklukkan Persib Bandung 3-2 pada pertandingan kedua Grup A Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (7/3). Kemenangan Persebaya menghentikan langkah Persib di Piala Presiden 2019.
Ini merupakan kali kedua pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengalahkan Persib di setiap pertandingan Piala Presiden. Djanur smpat membawa Persib juara pada 2015 silam, namun pada Piala Presiden 2018 dan 2019 klub yang dinaungi Djanur selalu mampu menaklukkan Persib.
Djanur menyebut hal itu hanya kebetulan. Dia berpikir kekalahan Persib dari PSMS pada Piala Presiden 2018 tidak ada sangkut paut dengan kemenangan Persebaya.
"Saya pikir berlebihan, enggak juga sih. Sebetulnya Persib bermain bagus," kata Djanur usai laga.
Dia menyebut, Persebaya sore itu tidak cukup baik. Apalagi, ketimpangan di lini belakang menjadi salah satu sorotan Djanur dalam evaluasinya.
"Yang pasti jujur pemainan kami juga tidak sesuai dengan keinginan. Skema yang dilatih juga tidak jalan, penempatan posisi kami juga agak kurang karena tekanan Persib cukup bagus," ungkapnya.
Ketidakhadiran beberapa pemain di lini belakang membuat Djanur memberikan instruksi khusus. Menurutnya, Persib yang mengandalkan striker tunggal membuat beknya terus menempel pada Ezechiel N'Duoassel.
"Tapi yang pasti Eze hari ini mainnya merajarela. Lini belakang kami tidak cukup kuat dan kewalahan menjaga Eze," kata dia
Dibanding menyocokkan nasib selama dua kali turnamen, Djanur lebih menyebut sudah tahu kekuatan Persib. Menurutnya, lebih dari setengah pemain Persib pernah menjadi anak asuhnya baik saat melatih di Persib maupun di PSMS.
"Makanya saya sudah cukup tahu bagaimana permainan mereka. Tapi apakah itu yang jadi penyebab kemenangan saya, enggak juga," tutupnya.