REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kekalahan menyakitkan dari FC Porto di laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, tengah pekan lalu, menjadi penanda berakhirnya kiprah Eusebio di Francesco sebagai pelatih AS Roma. Kekalahan yang berujung pada tersingkirnya il Lupi di ajang Liga Champions ini seolah melengkapi derita Roma usai dipermalukan rival sekota, Lazio, 0-3, dalam laga Derby Della Capitale di pentas Serie A Italia, dua pekan lalu.
Belum lagi dengan kekalahan 1-7 dari Fiorentina di babak perempat final Coppa Italia, akhir Januari lalu. Semua catatan minor ini ditambah inkonsistensi penampilan il Lupi di sepanjang musim ini sudah cukup menjadi alasan buat manajemen Roma untuk mengakhiri kerjasama dengan Di Francesco.
Beberapa jam setelah pemecatan Di Francesco, manajemen AS Roma langsung memperkenalkan pelatih anyar il Lupi, yaitu Claudio Ranieri. Pelatih, yang dijuluki The Tinkerman oleh media-media Inggris itu, dikontrak hingga akhir musim ini, dengan opsi perpanjangan kontrak di pengujung musim.
Ranieri memang bukan orang baru buat AS Roma. Lahir di pinggiran kota Roma, Ranieri merupakan penggemar berat il Lupi. Bahkan, karier profesional pertamanya sebagai pesepak bola juga diawali dari AS Roma.
Sebagai pelatih, Ranieri juga pernah menjadi juru taktik Il Lupi, tepatnya pada Juni 2009 hingga Februari 2011. Prestasi terbaiknya adalah saat membawa i Giallorosi finish di peringkat kedua Serie A pada musim 2009/2010, dengan hanya mengantongi selisih dua angka dari Inter Milan, yang saat itu dibesut Jose Mourinho dan berhasil menjadi treble winner.
Laga kontra Empoli di Stadion Olimpico di partai terakhir pada giornata ke-27, Selasa (12/3) dini hari WIB, menjadi laga debut Ranieri dalam kesempatan kedua melatih AS Roma. Berada di peringkat kelima, dengan selisih tiga poin dengan penghuni peringkat keempat, Inter Milan, Roma tengah membutuhkan torehan poin sebanyak-banyaknya demi bisa menjaga peluang untuk finis di empat besar.
Fakta Angka
9 -- AS Roma tidak terkalahkan dalam sembilan pertemuan terakhir dengan Empoli di ajang Serie A (6 kemenangan dan 3 kali imbang). Bahkan, di 3 laga terakhir, gawang AS Roma tidak pernah kebobolan oleh Empoli
7 -- Dalam tujuh laga kandang terakhir, AS Roma tidak terkalahkan dengan catatan 5 kemenangan dan 2 hasil imbang
15 -- Sejak 15 Desember lalu, Empoli menjadi tim yang paling banyak kebobolan di kancah Serie A, mencapai 25 gol
25 -- Pada paruh pertama musim ini, AS Roma menjadi tim tersubur dengan torehan 25 gol
57 -- Pada kesempatan pertama menukangi AS Roma, Claudio Ranieri menorehkan persentase kemenangan mencapai 57 persen di kancah Serie A, dengan memetik 36 kemenangan dari 61 laga.