Ahad 10 Mar 2019 21:59 WIB

SM Pertamina ke Final, Youbel Puji Perlawanan NSH

SM Pertamina mengatasi NSH dengan skor 2-1 dalam format semifinal best of three.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Point guard NSH Jakarta Wendha Wijaya menguasai bola.
Foto: DOK IBL
Point guard NSH Jakarta Wendha Wijaya menguasai bola.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Satria Muda (SM) Pertamina Youbel Sondakh mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan timnya melaju ke final IBL Pertamax 2018/2019. SM Pertamina mengatasi NSH dengan skor 2-1 dalam format semifinal best of three. Setelah kedudukan imbang 1-1, Arki Dikania Wisnu dkk menang meyakinkan 72-48.

"Puji Tuhan diberikan kesempatan lolos ke final, walau bermasalah di awal. Kredit untuk semua pemain, NSH tim kuat musim ini, kami bermain tiga gim di semifinal," kata Youbel usai laga. 

Baca Juga

Youbel mengakui absennya pemain asing NSH Deshaun Wiggins pada pertandingan ketiga cukup menguntungkan timnya. Terlebih SM Pertamina juga kehilangan andalannya Jamarr Andre Johnson akibat cedera Achilles. Alhasil, kedua tim sama-sama hanya mengandalkan satu pemain asing.

"Lawan  meski tanpa Wiggins, tetap tidak mudah, namun kami lebih dalam materinya. Ini laga pertama NSH tanpa Wiggins, jadi pasti kesulitan," ujar Youbel.

Point guard SM Pertamina Hardianus Lakudu menyatakan ia dan rekan-rekannya bermain kompak sebagai satu tim. Ketidakhadiran Wiggins diakuinya juga sedikit membuat lebih mudah. 

"KAmi berjuang untuk Jamarr. Tanpa Wiggins sedikit lebih mudah, mereka kurang polanya," ungkap Hardianus.

Pelatih NSH Wahyu Widayat Jati menyatakan dengan hilangnya Wiggins tidak ada pengatur serangan. Defense timnya juga melemah karena kepercayaan diri berkurang. 

"Pemain terbiasa ada pemain asing. Tiba-tiba jadi kehilangan, terlihat tidak ada keinginan untuk memenangkan pertandingan. Sempat pemain cadangan bagus tetapi kembali lagi turun," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement