Rabu 13 Mar 2019 23:24 WIB

Generasi Muda Diminta Jadi Penggerak Ekonomi Baru

Perubahan teknologi membuka peluang untuk generasi muda berkembang.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Israr Itah
Muhammad Lutfi.
Foto: Republika/Prayogi
Muhammad Lutfi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Mantan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi meminta generasi muda menjadi penggerak ekonomi baru. Ia mengatakan, perubahan teknologi membuka peluang untuk generasi muda berkembang.

"Perubahan teknologi menantang kita semua untuk menjadi penggerak ekonomi baru. Apalagi sekarang kita di zaman kolaborasi," kata Lutfi, Saat menjadi pemateri di acara "Rabu Hijrah" dengan tema Tausiah Kebangsaan Kebangkitan Ekonomi Umat di Gedung Serba Guna Kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Rabu (13/3).

Lutfi mencontohkan usaha martabak di Jakarta sekarang ini meraup omset yang sangat besar. Sebab, mereka berkolaborasi dengan transportasi berbasis aplikasi seperti Go Jek. Lutfi menyebut tahun 2017 saja rata-rata satu orang penjual martabak meraup omset satu tahun minimal Rp 500 juta. Menurut Lutfi, angka ini sangat luar biasa. 

Hal semacam ini, menurut mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal  (BKPM), harus menjadi contoh bagi pengusaha Indonesia yang lain. Terutama generasi muda yang memang lebih melekat dengan perkembangan teknologi. 

Lutfi menyebut saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,1 persen. Angka ini akan terus naik bila semangat bangsa Indonesia untuk berwirausaha terus bertambah. 

Lutfi menyebut perkembangan ekonomi ini harusnya merata di seluruh Indonesia. Saat ini tren perkembangan bisnis di Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa terutama di kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat. Masyarakat di daerah luar Jawa, kata dia, juga harus berpikir kreatif untuk menciptakan lapangan usaha yang menarik. 

"Contohnya Sumbar ini, apa saja yang bisa dikembangkan dari daerah sini. Semua daerah harus berubah maju," ujar Lutfi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement