Selasa 19 Mar 2019 13:30 WIB

Remaja Masjid Bisa Menjadi Pelindung Masjid

Remaja masjid diharapkan pula menjaga persatuan dan kerukunan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agung Sasongko
remaja masjid ilustrasi
Foto: rumah zakat
remaja masjid ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Bidang Hukum Pemuda Persatuan Umat Islam (PUI), Adeb Davega Prasna, mengungkapkan dengan adanya organisasi remaja masjid maka tidak menutup kemungkinan mereka diajarkan hal-hal berkaitan dengan keamanan masjid. Atau mereka tentu pasti diajarkan tentang kegiatan sosial, seperti tanggap bencana alam.

“Tidak menutup kemungkinan mereka nantinya dalam organisasi itu diberikan pelajaran atau kreativitas yang berkaitan dengan sosial, itu malah lebih bagus. Misalnya, diberikan pelajaran bagaimana tangani korban bencana jika suatu saat terjadi, jadi sifatnya lebih umum,” ujar Adeb saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/3).

Baca Juga

PUI sendiri juga mengecam kejadian biadab yang terjadi di Selandia Baru, yang jelas pelakunya adalah teroris dan harus diberikan hukuman seberat-beratnya layaknya seorang teroris. Jika remaja masjid dilatih untuk melindungi masjid agar terhindar dari hal itu, dikatakan Adeb, memang masih terlalu jauh tetapi setidaknya mereka bisa dijelaskan secara benar terkait terorisme.

Organisasi masjid ini harus menjadi wadah yang menaungi remaja saat mereka berkumpul bersama orang-orang baik, lalu melakukan hal-hal baik, dan ini dapat memberikan sebuah pelajaran yang baik bagi mereka. Mereka akan diajarkan bagaimana menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan antarberagama.

“Tentu mereka akan melihat terorisme ini apakah sama dengan jihad dan sebagainya, nah sebetulnya itu. Mereka itu akan miliki sikap yang lebih positif, sehingga bukan hanya menjaga masjid tapi juga bisa menjaga keutuhan negara dan bangsa,” kata Adeb.

Apalagi di Indonesia, kerap yang menjadi sasaran penyerangan terkadang bukan hanya masjid, tapi gereja juga menjadi sasaran penyerangan. Maka dari itu, organisasi remaja masjid atau organisasi remaja di gereja pun juga perlu diperkuat, mereka harus diberikan pemahaman yang lebih baik lagi soal terorisme.

“Dengan remaja yang kuat, diharapkan aksi-aksi terorisme itu tidak ada lagi. Tapi yang lebih penting, keberadaan mereka itu sangat kita butuhkan dan harapkan untuk bagaimana mereka memiliki pengalaman yang bagus dalam menjaga kesatuan, keutuhan, dan agama yang kita cintai ini,” jelas Adeb.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement